Siswi Madrasah Ikut Nyurat Aksara Bali, Bukti Toleransi Itu Ada

Beginilah cara Bali bertoleransi

Klungkung, IDN Times - Sebanyak 2020 murid Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Klungkung mengikuti kegiatan nyurat aksara Bali massal, di perempatan Catus Pata Semarapura, Rabu lalu (13/2). Ada yang menarik di sini.

Kegiatan itu juga diikuti oleh beberapa siswi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah di Semarapura. Berikut ini fakta-faktanya:

1. Kegiatan ini dilakukan di empat penjuru mata angin Catus Pata Kota Semarapura

Siswi Madrasah Ikut Nyurat Aksara Bali, Bukti Toleransi Itu AdaIDN Times/Wayan Antara

Kegiatan nyurat aksara Bali tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Klungkung sebagai rangkaian dari bulan bahasa. Peserta terdiri dari 2020 siswa tingkat SD dan SMP, lengkap dengan membawa alat tulis serta alas tulis. Mereka berjejer menyebar di empat penjuru mata angin Catus Pata Kota Semarapura. Pemiliham tempat di Catus Pata (Perempatan) Kota Semarapura dinilai memiliki nilai religius.

"Menariknya di Klungkung ini ada diikuti siswi dari Madrasah. Ini menandakan toleransi kita klungkung sudah berjalan dengan baik," ungkap Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.

2. Suwirta berharap anak-anak juga bisa memahami petuah-petuahnya

Siswi Madrasah Ikut Nyurat Aksara Bali, Bukti Toleransi Itu AdaIDN Times/Wayan Antara

Selain untuk melaksanakan amanah dari Gubernur Bali, kegiatan ini untuk melestarikan penggunaan aksara Bali yang baik dan benar. Suwirta juga meyakini, bahwa dalam aksara Bali yang dituangkan dalam lontar ada petuah-petuah, yang tentunya nanti bisa dibaca oleh anak-anak.

“Nanti jangan hanya anak-anak bisa menyalin saja, tapi harus bisa juga membaca dan ditularkan ke semua teman dan juga anak-anaknya kelak,” harap Bupati Suwirta, Jumat (14/2).

3. Madrasah di Klungkung sudah mengajarkan muatan lokal Bahasa Bali

Siswi Madrasah Ikut Nyurat Aksara Bali, Bukti Toleransi Itu AdaIDN Times/Wayan Antara

Seorang siswi Madrasah Tsanawiyah Hasanudin Semarapura, Anastasia Indah, mengungkapkan dirinya sudah beberapa kali mengikuti kegiatan menulis dan membaca aksara Bali.

Ia mengaku sudah mulai fasih dalam membaca dan menulis aksara Bali. Terlebih di sekolahnya juga telah mengajarkan materi menulis dan membaca aksara Bali.

"Di sekolah juga sudah diajarkan menulis aksara Bali," ungkapnya.

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya