Ruang ICU COVID-19 RSUD Klungkung Tersisa Satu Tempat Tidur

Ada trend peningkatan pasien bergejala sedang hingga berat

Klungkung, IDN Times - Ruang Intensive Care Unit (ICU) COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung mulai crowded. Dari kapasitas 14 tempat tidur yang disediakan, hanya tersisa satu tempat tidur yang kosong. Hal ini lantaran banyak pasien yang bergejala berat, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU.

1. Pasien ICU kebanyakan lansia dan berpenyakit penyerta

Ruang ICU COVID-19 RSUD Klungkung Tersisa Satu Tempat TidurIlustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Klungkung, drg Ratna Dwijawati, mengungkapkan kondisi ini terjadi karena adanya trend peningkatan pasien di ruang ICU COVID-19.

Dari kapasitas 14 tempat tidur yang ada, 13 tempat tidur di antaranya sudah terisi. Sehingga jika terjadi lonjakan pasien bergejala, pihak rumah sakit (RS) harus mengambil langkah untuk menambah ruang ICU COVID-19. Supaya pasien bergejala berat bisa mendapatkan layanan perawatan dengan cepat.

"Sebagian besar pasien COVID-19 yang bergejala berat merupakan lansia dan pasien dengan penyakit penyerta," ujar Ratna Dwijayanti, Senin (15/2/2021).

Baca Juga: Masyarakat Klungkung Sering Alami Gangguan Air, PDAM: Jaringannya Tua

2. Pasien di ruang isolasi relatif stabil

Ruang ICU COVID-19 RSUD Klungkung Tersisa Satu Tempat TidurIlustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/Jojon)

Sementara pasien yang harus dirawat di Ruang Isolasi RSUD Klungkung relatif lebih stabil. RSUD Klungkung sampai saat ini menyediakan tiga ruangan isolasi dengan kapasitas mencapai 63 tempat tidur. Sementara jumlah pasien yang dirawat di ruang isolasi sekarang berjumlah 46 pasien.

"Kalau pasien untuk di ruang isolasi, relatif stabil. Hanya saja yang dirawat di ICU saja yang ada peningkatan," jelas Ratna.

Dari 46 pasien yang dirawat itu, sepuluh pasien di antaranya merupakan rujukan dari luar Kabupaten seperti Karangasem, Bangli, Denpasar, dan Tabanan.

" Ada 10 pasien COVID-19 dirawat di RSUD Klungkung, yang berasal dari luar Kabupaten Klungkung. Dari Karangasem ada empat pasien, karena wilayahnya memang lebih dekat ke Klungkung. Sisanya ada dari Denpasar, Tabanan, dan Bangli," ungkap Ratna.

Baca Juga: Petugas Kesehatan COVID-19 di Klungkung Belum Terima Insentif

3. Tenaga kesehatan COVID-19 baru terima insentif bulan Agustus 2020 lalu

Ruang ICU COVID-19 RSUD Klungkung Tersisa Satu Tempat TidurIDN Times/Helmi Shemi

Tenaga Kesehatan (Nakes) COVID-19 di RSUD Klungkung sampai sekarang belum menerima insentif tahun 2021. Bahkan insentif yang mereka terima nakes baru sampai bulan Agustus 2020.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Klungkung, dr I Nyoman Kesuma, mengungkapkan pihaknya sudah mengusulkan nama-nama penerima insentif. Hanya saja insentif bagi nakes yang baru terbayar sampai bulan Agustus 2020.

"Tahun ini insentif belum ada diterima. Yang tahun 2020 saja, baru terbayar sampai Agustus," jelas Kesuma.

Kementerian Keuangan sempat berencana memotong insentif bagi tenaga medis yang menangani COVID-19 sampai 50 persen. Namun akhirnya rencana itu batal. Sehingga insentif tahun 2021 besarannya sama seperti tahun 2020.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya