Uniknya Ritual Mapepada di Klungkung, Digelar Jelang Hari Raya Nyepi

Sucikan hewan persembahan untuk ritual Tawur Agung

Klungkung, IDN Times - Menjelang Hari Raya Nyepi, digelar ritual Mapepada Wewalungan di Catus Pata, Semarapura, Kabupaten Klungkung, pada Selasa (1/3/2022). Ritual ini rutin digelar setiap satu hari menjelang Tawur Agung Kesanga.

Sesuai keyakinan masyarakat Bali, ritual ini sebagai bentuk terima kasih dan untuk memuliakan hewan-hewan yang dipersembahkan saat Tawur Agung serangkaian Hari Raya Nyepi.

Baca Juga: 10 Fakta Nyepi yang Hanya Bisa Kamu Temukan di Bali

1. Mendoakan berbagai hewan untuk caru Tawur Agung

Uniknya Ritual Mapepada di Klungkung, Digelar Jelang Hari Raya NyepiIDN Times/Wayan Antara

Ritual Mapepada ini digelar rutin di Pusat Kota Semarapura setiap dua hari menjelang Nyepi. Berbagai hewan dipersembahkan dalam ritual ini, seperti sapi, kerbau, babi, anjing belang bungkem, sampai hewan langka seperti penyu.

Hewan-hewan tersebut nantinya akan digunakan sebagai persembahan atau hewan kurban pada saat Tawur Agung Kesanga atau sehari menjelang Hari Raya Nyepi.

"Ritual Mapepada Wewalungan ini untuk menyucikan dan memuliakan hewan-hewan yang akan digunakan untuk upacara Tawur Agung," ungkap Panitia Acara Mapepada, Dewa Ketut Soma, Selasa (1/3/2022).

2. Beberapa hewan dibawa mengitari Catus Pata Semarapura searah jarum jam

Uniknya Ritual Mapepada di Klungkung, Digelar Jelang Hari Raya NyepiIDN Times/Wayan Antara

Dalam ritual ini, hewan-hewan kurban tersebut dituntun untuk berjalan beriringan mengitari Catus Pata atau Titik 0 Kota Semarapura.

Umat berjalan dengan iringan tabuh baleganjur, sembari diiringi doa dan suara genta dari sulinggih.

"Jadi wewalungan atau hewan kurban ini didoakan, agar dalam kehidupan selanjutnya mereka bisa terlahir kembali sebagai mahluk yang meningkat kualitas hidupnya," jelas Dewa Ketut Soma.

3. Ritual ini digelar secara bergantian oleh Desa Adat di Klungkung

Uniknya Ritual Mapepada di Klungkung, Digelar Jelang Hari Raya NyepiIDN Times/Wayan Antara

Pelaksanaan ritual Mapepada dan Tawur Agung di Kota Semarapura digelar secara bergantian oleh setiap desa di Klungkung. Untuk tahun ini, penyelenggaranya merupakan Desa Adat Anjingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

"Ritual ini sudah digelar dalam situasi COVID-19 selama dua tahun. Tidak ada perubahan, penerapan prokes wajib, minimal memakai masker. Walau diselenggarakan di tengah pandemik, tidak mengurangi makna dari ritual ini," jelas Dewa Ketut Soma.

Setelah ritual ini, pada Rabu (2/3/2022) digelar ritual Tawur Agung di Catus Pata Klungkung. Tujuannya untuk menetralisir semesta dari pengaruh-pengaruh negatif menjelang Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru caka 1944.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya