Risma Minta Ada Tenda Evakuasi di Bali: Tidak Usah Menunggu Longsor

Semoga segera bisa dikerjakan aja ya

Bangli, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan upaya penanganan terhadap korban gempa bumi yang mengguncang Bali berkekuatan 4,8 SR, yang terjadi pada Sabtu (16/10/2021) dini hari.

Kepala BNPB, Letnan Jenderal (Letjen) Ganip Warsito, yang sempat meninjau wilayah terdampak gempa paling parah di Kabupaten Karangasem, menugaskan jajarannya untuk mendahulukan penanganan kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, serta kelompok disabilitas.

Baca Juga: Korban Gempa Bali Butuh Bantuan Tenda dan Obat-obatan

1. Logistik harus tersedia, terutama untuk kelompok rentan

Risma Minta Ada Tenda Evakuasi di Bali: Tidak Usah Menunggu LongsorDok.IDN Times/BNPB

Ganip menekankan, penanganan pascagempa ini harus memastikan ketersediaan logistik, terutama kelompok rentan.

"Untuk penanganan pengungsi dan korban gempa, harus dipastikan ketersediaan logistik, tenda, makanan, terutama makanan untuk bayi, ibu hamil dan lansia. Juga obat-obatan, pasokan air dan MCK," katanya dikutip dari keterangan resmi BNPB yang diterima IDN Times, Selasa (19/10/2021).

BNPB akan terus melakukan pendampingan selama masa tanggap darurat, dan pemulihan untuk memastikan penanganannya berjalan baik.

"Menyangkut perbaikan infrastruktur, terutama perbaikan jalan untuk segera diselesaikan," jelasnya.

Ia juga meminta agar masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan selalu waspada kemungkinam adanya potensi gempa bumi susulan, dan longsor mengingat kawasan terdampak saat ini mungkin masih labil.

Baca Juga: Bangli Kawasan yang Rentan Bencana Alam di Bali

2. Trunyan berisiko tinggi mengalami bencana gempa dan tanah longsor

Risma Minta Ada Tenda Evakuasi di Bali: Tidak Usah Menunggu LongsorDok.IDN Times/BNPB

Berdasarkan kajian risiko dari InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Provinsi Bali memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap potensi ancaman gempa bumi. InaRisk mendata ada sembilan kabupaten yang memiliki potensi risiko tersebut.

Khususnya di Desa Terunyan, Kabupaten Bangli yang terdampak gempa bumi magnitudo 4,8 SR tersebut memiliki potensi gempa bumi dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi. Potensi itu juga dimiliki oleh wilayah lain seperti Kecamatan Kintamani, Kecamatan Tejakula, dan Kecamatan Rendang.

Untuk potensi bahaya tanah longsor, Desa Terunyan, khususnya yang berada di timur laut Danau Batur, masuk dalam kategori tinggi. Begitu pula wilayah penyangga lainnya seperti Kecamatan Rendang dan Kecamatan Tejakula.

3. Mensos rencananya mendirikan lumbung sosial

Risma Minta Ada Tenda Evakuasi di Bali: Tidak Usah Menunggu LongsorDok.IDN Times/Lanal Denpasar

Belajar dari penanganan longsor di Luwu, Sulawesi Selatan, Menteri Sosial, Tri Risamaharini, merencanakan pendirian lumbung sosial (Buffer stock) di Kabupaten Bangli yang berisi bahan makanan dan bahan bakar minyak.

"Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana, masyarakat tetap terpenuhi kebutuhan makanannya. Pak Bupati mohon dibantu untuk penyiapan lokasinya," ungkapnya.

Untuk meminimalkan dampak bencana, Risma juga meminta didirikan tenda sebagai titik evakuasi.

"Tidak usah menunggu longsor ya. Kalau sudah hujan besar, segera menyelamatkan diri ke tenda ya," jelas Risma.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya