Potret Ritual Melasti Tektekan, Tradisi Unik di Bali untuk Tolak Bala

Klungkung, IDN Times - Warga di Desa Adat Semaagung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung menggelar ritual Melasti Tektekan, pada Kamis (17/3/2022). Ritual ini berbeda dengan melasti pada umumnya.
Warga yang mengikuti ritual ini membunyikan tektekan (Instrumen berupa kentungan bambu) dan memakai topi yang terbuat dari janur hijau. Bendesa Adat Semaagung, Sang Made Suasta Adnyana, menjelaskan bahwa tradisi ini digelar serangkaian ngusaba desa di Desa Adat Semaagung.
Warga setempat meyakini tradisi ini untuk menolak bala (Bahaya) dan memohon kesuburan atas hasil bumi di Desa Adat Semaagung. Berikut potret pelaksanaan ritual Melasti Tektekan di Desa Adat Semeagung, Kabupaten Klungkung.
Baca Juga: 10 Potret Ritual Melasti di Pura Agung Besakih, Umat Jalan Kaki 8 Km
1. Beberapa warga yang ikut Melasti Tektekan kesurupan setibanya di Pantai Tegal Besar Klungkung
2. Umat harus berjalan kaki sejauh 5 km, dari Desa Adat Semaagung menuju Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung sembari membunyikan tektekan disertai sorak sorai sehingga suasana menjadi riuh
3. Warga sangat antusias mengikuti ritual Melasti Tektekan ini karena ritual ini sudah 2 tahun tidak digelar akibat pandemik COVID-19. Prosesi ngubeng dan melasti dilakukan hanya sampai sumber mata air di desa
4. Umat membunyikan tektekan sepanjang perjalanan. Mereka meyakini hal ini dapat menolak bala. Umat juga menggenakan topi yang terbuat dari janur hijau dan dihiasi dengan bunga. Filosofinya sebagai wujud kembali ke alam dan memohon berkah dari alam
5. Warga meyakini ritual ini untuk menolak bala dan memohon keselamatan kepada sang pencipta. Selain itu juga memohon hasil panen yang melimpah untuk warga setempat, memohon keselamatan dan agar wabah segera berakhir
Itulah potret pelaksanaan ritual Melasti Tektekan di Desa Adat Semeagung, Kabupaten Klungkung. Apakah semeton juga ikut dalam ritual ini?