10 Peta Risiko dan Lokasi yang Rawan Bencana Longsor di Klungkung

Lebih baik waspada ya

Klungkung, IDN Times - Cuaca ekstrem mulai melanda berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk Kabupaten Klungkung, yang juga berpotensi mengalami bencana, seperti halnya kabupaten lain di Bali. Terlebih Kabupaten Klungkung memiliki daerah kepulauan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung memetakan sepuluh risiko bencana yang berpotensi terjadi di Klungkung. Berikut ini uraiannya:

1. Pemetaan risiko bencana ini melibatkan BNPB. Mereka melihat dari aspek geografis, topografi, dan iklim termasuk geologi

10 Peta Risiko dan Lokasi yang Rawan Bencana Longsor di KlungkungDok.IDN Times/Istimewa

Berdasarkan data yang diperoleh, BPBD memetakan 10 risiko bencana yang berpotensi terjadi di Kabupaten Klungkung. Seperti bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, gempabumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, serta ancaman tsunami.

Kepala BPBD Kabupaten Klungkung, Putu Widiada, menyampaikan pembuatan peta risiko bencana ini melibatkan tim yang menyertakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan melihat berbagai aspek.

Di antaranya letak geografis, topografi, dan iklim termasuk aspek geologi. Dari sekian aspek, Kabupaten Klungkung berdasarkan kajian risiko bencana, berpotensi rawan bencana yang beraspek pada geologi dan hidrometeorologi.

2. Daftar desa di Klungkung yang rawan bencana longsor:

10 Peta Risiko dan Lokasi yang Rawan Bencana Longsor di KlungkungDok.IDN Times/Istimewa

Dari hasil pemetaan, ketika musim hujan Klungkung paling rawan dilanda nencana tanah longsor dan pohon tumbang. Bahkan dalam dua hari ini, sudah berkali-kali mengalami bencana pohon tumbang di Klungkung, dan menyebabkan dua rumah rusak, serta seorang warga terluka karena ditempa pohon tumbang.

"Saat cuaca ekstrem seperti saat ini, bencana pohon tumbang memang sangat menonjol. Sehingga kami imbau masyarakat untuk tetap waspada," ungkap Widiada, Senin (6/1).

Demikian pula dengan bencana tanah longsor, juga berpotensi terjadi di beberapa desa. Seperti Desa Tangkas dan Desa Jumpai (Kecamatan Klungkung), Desa Gunaksa (Kecamatan Dawan), dan Desa Kutampi Kaler (Kecamatan Nusa Penida) yang terjadi karena kondisi fisik alaminya. Yaitu struktur tanah dan kemiringan lerengnya.

Sedangkan di Pulau Nusa Penida rawan bencana longsor seperti di Desa Kutampi Kaler. Karena struktur geologinya berupa kekar terbuka yang terdapat pada batu gamping, dengan lereng terjal. Penyebab utamanya karena kegiatan penambangan batu gamping yang kurang benar, maka akan memicu terjadinya longsoran batu.

3. Hasil risiko dan peta bencana menunjukkan diperlukan peningkatan dan penguatan terhadap upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Klungkung

10 Peta Risiko dan Lokasi yang Rawan Bencana Longsor di KlungkungIDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda

Hasil pengkajian risiko dan peta bencana tersebut menunjukkan, bahwa masih diperlukan peningkatan dan penguatan terhadap upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Klungkung.

Penguatan itu dalam rangka menurunkan kerentanan dan meningkatkan kapasitas pemerintah maupun masyarakat.

”Sehingga dapat mengoptimalkan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah,” jelas Widiada.

Widiada mengaku selama ini secara konsisten melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Upaya lainnya melalui pemasangan tanda larangan, serta pemasangan rambu peringatan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi bencana. Termasuk upaya penguatan komponen pendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana melalui koordinasi yang intensif dengan instansi lain, termasuk dengan pihak aparat desa dan tokoh masyarakat.

Baca Juga: Musim Penghujan, Petani Bali Diimbau Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya