Hutan Gunung Agung dan Batur Terbakar, Bali Siaga Darurat 14 Hari

Luasan hutan Gunung Agung terbakar sekitar 770 hektare

Karangasem, IDNTimes- Kebakaran hutan kembali terjadi di Bali. Titik api kembali terpantau di hutan Gunung Agung dan hutan Gunung Batur. Cuaca yang masih panas di Bali, diperkirakan menjadi pemicu kebakaran hutan masih terjadi di wilayah Bali.

Kondisi vegetasi yang kering dan angin kencang di wilayah pegunungan juga menjadi pemicu kebakaran dengan cepat meluas.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Gunung Agung Capai Luasan 500 Hektare

1. Status Siaga Darurat di Bali selama 14 hari

Hutan Gunung Agung dan Batur Terbakar, Bali Siaga Darurat 14 HariKebakaran di lereng Gunung Agung. (Dok.IDNTimes/BPBD Karangasem)

Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Wilayah III Denpasar, puncak musim kemarau dan panas itu terjadi pada Oktober 2023. Dampak panas dair kemarau tahun ini bahkan melebihi tahun lalu.

Kamis (19/10/2023), Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menetapkan status siaga darurat selama 14 hari ke depan di Bali. Hal ini merespons kondisi cuaca panas dan menyebabkan musibah kebakaran hutan ataupun TPA yang marak terjadi di Bali.

Dengan status siaga darurat, akan dilakukan upaya penanganan kebakaran dengan dengan permohonan perlengkapan alat.

Serta upaya penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC), mengingat berdasar data BMKG Wilayah III Denpasar terdapat tiga kecamatan di Provinsi Bali yang lebih dari 94 hari berstatus hari tanpa hujan (HTH).

2. Sepekan, sekitar 6 ha lahan di hutan batur terbakar

Hutan Gunung Agung dan Batur Terbakar, Bali Siaga Darurat 14 HariKebakaran di lereng Gunung Batur. (Dok.IDNTimes/Polsek Kintamani)

Kebakaran di hutan Gunung Batur terjadi Kamis sore, 19 Oktober 2023. Api menghanguskan vegetasi kering di Blok Rejeng kawasan Gunung Batur Bukit Payang, Kintamani.

Upaya pemadaman dilakukan personel Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, personel TNI, Polri, kelompok masyarakat serta dibantu mobil pemadam kebakaran Pemkab Bangli. 

"Luasan lahan hutan yang terbakar sekitar 80 are," ungkap Kapolsek Kintamani, Jumat (20/10/2023).

Kawasan Blok Rejeng kawasan Gunung Batur Bukit Payang juga sempat terbakar, Sabtu (14/10/2023). Saat itu kebakaran lebih luas, menghanguskan sekitar 6 hektare (ha) lahan hutan.

"Upaya pemantauan titik api harus terus dilakukan, mengingat kondisi cuaca yang masih panas sehingga mitigasi bencana kebakaran bisa cepat diatasi," jelasnya.

Baca Juga: Trik Mendaki Gunung Batur di Bali, biar Dapat Sunrise

3. Hutan Gunung Agung kembali terbakar, sekitar 770 ha lahan hangus

Hutan Gunung Agung dan Batur Terbakar, Bali Siaga Darurat 14 HariKebakaran di lereng Gunung Agung. (Dok.IDNTimes/BPBD Karangasem)

Sementara titik api juga kembali terpantau di lereng Gunung Agung pada Kamis sore. Titik api dan asap yang menuju ke arah Munduk Batu Giling. Diperkirakan lokasi titik api masih jauh di atas wilayah Dusun Buana Kusuma, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu.

"Kami masih terus memantau dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di dekat Gunung Agung seperti KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Bali Timur dan LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa) maupun lainnya. Sementara api masih jauh dari pemukiman warga," ujar Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Arimbawa, Jumat (20/10/2023).

Luasan hutan yang terbakar Kamis sore diperkirakan sekitar 25 ha. Lokasi kebakaran sulit dijangkau karena lokasinya diketinggian. Upaya pemadaman akan dilakukan jika kebakaran meluas sampai mendekati permukiman atau kebun warga.

"Medan di lokasi kebakaran terjal. Upaya pemadaman juga mempertimbangkam keselamatan petugas," ungkap Ida Bagus Arimbawa.

Dari perkiraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, luasan keseluruhan kebakaran hutan dan lahan di Gunung Agung dari 27 September sampai 19 Oktober 2023 diperkirakan mencapai sekitar 770 ha.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya