Dokter di RSJ Minta Jangan Hakimi Pemuda yang Ngamuk di Kerobokan Bali

Ditemukan ada tanda mengalami gangguan jiwa berat

Bangli, IDN Times - Putu Trisna Wibawa (23), pemuda yang sempat mengamuk dan membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kerobokan Klod, Kabupaten Badung, saat ini telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Kabupaten Bangli. 

Putu Trisna dirujuk oleh kepolisian untuk mendapatkan penanganan medis, terkait kondisi kejiwaannya. Penanganan ini merupakan rujukan pertama Putu Trisna Wibawa di RSJ Bali. Dokter menemukan adanya tanda mengalami gangguan jiwa berat sehingga perlu menjalani rawat inap.

Baca Juga: Tabrak Pengendara, Laki-laki di Bali Langsung Ngamuk dan Tikam Warga

1. Dilakukan pendalaman atas penyebab gangguan jiwa

Dokter di RSJ Minta Jangan Hakimi Pemuda yang Ngamuk di Kerobokan Balipixabay.com/Geralt

Direktur RSJ Bali, dr Dewa Gede Basudewa, mengatakan setelah dilakukan perawatan, memang ditemukan tanda gangguan jiwa pada Putu Trisna Wibawa.

Saat ini Putu Trisna tengah mendapatkan perawatan di RSJ Bali. Upaya pengobatan tengah dilakukan untuk mengontrol perilaku pemuda tersebut.

"Ini rujukan pertama dia di RSJ Bali. Saat ini masih menjalani perawatan," ujar dr Dewa Gede Basudewa, Rabu (7/9/2022).

Tim dokter masih melakukan pendalaman atas penyebab gangguan jiwa yang dialami Putu Trisna, apakah karena depresi, stres, atau memang ada riwayat gangguan kejiwaan.

2. Saat kambuh, tidak bisa mengontrol kondisi kejiwaannya

Dokter di RSJ Minta Jangan Hakimi Pemuda yang Ngamuk di Kerobokan BaliFoto hanya ilustrasi. Pexels/pixabay

dr Dewa Gede Basudewa juga menjelaskan, pada dasarnya beberapa orang tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari, walau telah mengalami gangguan kejiwaan.

Seperti halnya Trisna yang masih bisa mengendarai kendaraan. Namun ketika sedang kambuh, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak mampu mengontrol kondisi kejiwaannya sehingga dalam waktu tertentu perilakunya di luar kontrol. 

"Masyarakat tidak boleh menghakimi ODGJ yang sedang kambuh. Karena dia dalam posisi tidak bisa mengendalikan perilakunya," ungkapnya.

3. Orang terdekat berperan dalam mengenali tanda-tanda ODGJ

Dokter di RSJ Minta Jangan Hakimi Pemuda yang Ngamuk di Kerobokan Baliilustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Peran keluarga dianggap sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda awal gangguan jiwa. Dengan begitu, bisa memberikan penanganan yang tepat, sebelum gangguan jiwa dalam kondisi lebih lanjut.

Tanda-tanda awal yang khas dari gangguan kejiwaan, yakni mengalami sulit tidur pada malam hari, terjadi perubahan perilaku seperti menjadi lebih pendiam, tidak mau merawat diri, mengurung diri, sampai dengan melakukan perilaku aneh.

"Itu tanda awal gangguan kejiwaan yang harus dipahami. Jika mengarah seperti itu, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter," ungkap dr Dewa Gede Basudewa.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya