Setelah Gigit 6 Warga & Makan Batu, Anjing Piaraan di Klungkung Mati

Apakah ini perilaku anjing yang kena rabies?

Klungkung, IDN Times - Anjing positif rabies mengigit enam warga di Banjar Ayung, Kelurahan Semarapura Kelod. Sempat dikira anjing liar, anjing positif rabies itu ternyata anjing peliharaan warga setempat. Bagaimana ceritanya?

1. Awalnya anjing itu mengigit majikan dan anaknya

Setelah Gigit 6 Warga & Makan Batu, Anjing Piaraan di Klungkung MatiDok.IDN Times/Istimewa

Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida, menjelaskan kasus gigitan itu terjadi Minggu (6/1) lalu. Awalnya ada laporan jika anjing itu mengigit dua warga di banjar Ayung. Saat berusaha diikat oleh pemiliknya, Luh Ari Nurasih (40), anjing itu malah beringas. Ia mengigit Nurasih dan anaknya, Gede Wiguna.

"Setelah menggigit, anjing itu berperilaku aneh, dia makan batu lalu mati," ungkap Juanida, Selasa (15/1).

Setelah menerima laporan itu, Bidang kesehatan hewan, dan Dinas Pertanian langsung turun, lalu mengambil sampel otak dari anjing berwarna putih itu.

"Selasa (8/1) hasil laboratorium anjing itu keluar, dan hasilnya positif rabies," jelas Juanida.

Baca Juga: Percayalah, Butuh 20 Anjing Untuk Menghasilkan Satu Mantel Bulu

2. Anjing dan Kkucing liar dieliminasi secara selektif

Setelah Gigit 6 Warga & Makan Batu, Anjing Piaraan di Klungkung Matiwallpapercave.com

Setelah menerima hasil anjing itu positif rabies, baru dilakukan penyelidikan epidemologi  di sekitar Banjat Ayung. Ternyata ada dua warga lainnya yang juga digigit anjing itu. Sehingga jumlah warga yang tergigit menjadi enam orang.

Untuk memutus penyebaran virus rabies, dilakukan eliminasi selektif terhadap anjing dan kucing liar di sekitar Banjar Ayung yang diduga kontak dengan anjing rabies itu.

"Semua korban gigitan sudah mendapatkan penanganan dari rumah sakit dan Puskesmas Klungkung 1," ungkapnya.

3. Ini jadi kasus pertama di Klungkung yang terjadi di tahun 2019

Setelah Gigit 6 Warga & Makan Batu, Anjing Piaraan di Klungkung Matitwitter.com/bestsports2day

Gigitan anjing rabies di Banjar Ayung ini merupakan kejadian pertama di tahun 2019. Ini terjadi saat Pemkab Klungkung tengah berupaya untuk nihil kasus rabies di tahun 2020.

Padahal pada tahun 2017 lalu, Klungkung berhasil mencapai 0 kasus rabies. Namun kasus rabies kembali merebak dan terus bertambah kasusnya sejak pertengahan 2018 lalu.

"Kesulitan selama ini dalam memutus rantai rabies karena mobilitas dan perkembangan anjing liar sangatlah cepat dari satu daerah ke daerah lainnya di Bali," terang Juanida.

4. Semarapura Kelod masuk zona merah rabies

Setelah Gigit 6 Warga & Makan Batu, Anjing Piaraan di Klungkung MatiDok.IDN Times/Istimewa

Tahun 2019 ini, Kelurahan Semarapura Kelod masuk dalam zona merah rabies. Sebelumnya sudah ada beberapa wilayah yang menjadi zona rabies di Klungkung.

Yakni Desa Sulang, Sampalan Kelod, Sampalan Tengah, Gunaksa, Paksebali, dan Desa Dawan kelod di Kecamatam Dawan. Serta Desa Akah dan Kelurahan Semarapura Kelod Kangin di Kecamatan Klungkung.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya