Warga Meninggal Terpeleset di Sungai Taman Pancing Denpasar

23 Des 2024, 13:58 WIB

Operasi SAR di sungai Taman Pancing (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Denpasar, IDN Times - Mohammad Arifin (27) yang berjalan pagi dini hari jatuh di aliran Sungai Taman Pancing Timur, Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Senin (23/12/2024). Ia ditemukan meninggal dunia pukul 09.46 Wita.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengatakan pencarian korban sudah dilakukan sejak pagi hari. Basarnas mengerahkan satu unit perahu rafting. Sedangkan Samapta Polda Bali mengerahkan satu unit rubber boat, dan satu buah rubber boat dari Brimob Polda Bali.

"Berjarak 15 meter korban ditemukan oleh tim SAR gabungan," terangnya.

1. Korban merupakan warga Kabupaten Situbondo

Operasi SAR di sungai Taman Pancing (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan korban merupakan warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Saat kejadian, korban sedang berjalan pagi di pinggir sungai pada pukul 04.00 Wita.

"Dari laporan Polsek Densel, diperkirakan waktu kejadian pada pukul 04.00 Wita," ungkapnya.

2. Korban berjalan di pinggir sungai dan terpeleset

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Korban awalnya terlihat duduk di pinggir sungai sekitar pukul 03.30 Wita. Satu jam kemudian, ia berjalan di pinggir sungai dan tiba-tiba terpeleset. Warga langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi, namun tak memberikan hasil.

"Kejadian dilaporkan kepada pihak kepolisian Denpasar Selatan. Tim sudah bergerak dari kantor pukul 07.00 Wita berjumlah tujuh orang menuju Taman Pancing," terangnya.

3. Pencarian sebelumnya menggunakan Aqua Eye

Operasi SAR di sungai Taman Pancing (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Pencarian sebelumnya menggunakan Aqua Eye (deteksi bawah air). Karena tidak ada ditemukan tanda-tanda korban, maka tim SAR gabungan turun ke sungai menggunakan rafting.

"Penyisiran juga menggunakan jangkar," jelasnya.

Setelah terevakuasi, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah menggunakan ambulans Yayasan Nurul Hidayah Glogor Carik.