Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20250320_185335.jpg
Ikon Kota Denpasar, Bajra Sandhi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Intinya sih...

  • Berdasarkan data BPS Provinsi Bali, jumlah penduduk di Bali mencapai 4.461.300 jiwa dengan kepadatan tertinggi di Kota Denpasar sebesar 6.003 jiwa per kilometer persegi.

  • Lapangan Bajra Sandhi hanya dapat menampung 287 ribu orang. Namun, jika 720 ribu orang berkumpul, maka sudah termasuk kategori penuh sesak.

  • Kepadatan penduduk di Kota Denpasar menurun pada 2020 karena PPKM COVID-19 dan fenomena warga yang beramai pulang ke kampung halaman.

Denpasar, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali merilis jumlah penduduk di Bali terbaru 2025. Berdasarkan data yang diperbarui pada 19 Februari 2025, total jumlah penduduk di Bali sebanyak 4.461.300 jiwa (orang) dengan wilayah daratan seluas 5,59 ribu kilometer persegi. Jika melihat data sebaran jumlah penduduk se-kabupaten/kota di Bali, Kabupaten Buleleng memiliki jumlah penduduk terbanyak sebesar 820.500 jiwa. Lalu posisi kedua adalah Kota Denpasar sebesar 762.500 jiwa. 

Meskipun jumlah penduduk di Buleleng terbanyak, tetapi luas wilayah menentukan kepadatan penduduknya. Perbandingan luas wilayah antara Buleleng dan Denpasar ibarat Goliat dan Daud. Buleleng jadi Kabupaten terluas, sedangkan Denpasar adalah wilayah tersempit di Bali. Luas wilayah area Kota Denpasar hanya sebesar 125,87 kilometer persegi.

Tapi apakah kamu pernah membayangkan, gimana 762.500 ribu jiwa penduduk di Kota Denpasar secara bersamaan datang ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Lapangan Bajra Sandhi? Berikut visualisasinya dengan Map Checking.

Jika menggunakan tools Map Checking seperti gambar di bawah,, Lapangan Bajra Sandhi seluas 144 ribu meter persegi. Idealnya, lapangan ini dapat menampung 287 ribu orang. Kalau tidak ingin berdiri secara berdesakan, maka harus ada 43 ribu orang di dalam area lapangan tersebut. Seandainya 720 ribu orang berdiri di Lapangan Bajra Sandhi, maka sudah termasuk kategori penuh sesak. Jumlah ini belum menampung keseluruhan penduduk di Kota Denpasar ya.

Lalu sepadat apa sih kelihatannya? Jadi, dalam wilayah seluas 625 meter persegi ada 3.125 orang. Angka ini termasuk dalam kategori maksimum, lho. Sederhananya, dalam wilayah seluas 1 meter persegi ada lima orang yang berdiri di dalamnya. Kalau dalam wilayah seluas 1 meter persegi bertambah menjadi enam orang, ini sudah termasuk kategori penuh sesak berisiko tinggi.

Tools MapChecking untuk memperkirakan estimasi kepadatan pada suatu area. (MapChecking)

Ada tren menarik pada 2020, yaitu kepadatan penduduk di Kota Denpasar berkurang 1.736 jiwa

Kepadatan penduduk di Kota Denpasar sebesar 6.003 jiwa per kilometer persegi. Data itu menunjukkan, Denpasar auto jadi wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Bali. Ada tren menarik yang terjadi pada 2020 (Perhatikan visualisasi data Jumlah Penduduk Bali 2017-2025). Yakni kepadatan penduduk di Denpasar berkurang 1.736 jiwa.

IDN Times mencoba konfirmasi temuan itu ke Ketua Tim Analisis Statistik BPS Provinsi Bali, Ni Nyoman Jegeg Puspadewi. Jegeg menganalisis, satu penyebab turunnya kepadatan penduduk pada 2020 di Kota Denpasar karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat pandemik COVID-19.

“Jadi banyak penduduk yang pulang ke kampung halaman, baik di area Bali ataupun luar Bali. Sehingga itu berpengaruh terhadap jumlah penduduk Denpasar,” kata Jegeg, Senin (14/7/2025).

Ia memaparkan, komponen penghitungan jumlah penduduk tidak hanya memerhatikan kelahiran dan kematian saja. Tetapi juga memperhitungkan migrasi atau perpindahan penduduk. Fenomena warga yang beramai pulang ke kampung halaman, jadi satu alasan kepadatan penduduk di Kota Denpasar menurun cukup signifikan.

Meskipun Denpasar jadi wilayah dengan penduduk terpadat se-Bali, tapi kepadatannya jauh lebih rendah dibandingkan kota-kota besar di Pulau Jawa. Menurut Jegeg, tinjauan lebih lanjut soal kepadatan penduduk antara Kota Denpasar dan kota-kota besar lainnya di Jawa dapat ditelaah lebih lanjut. Jegeg mengonversi jumlahnya secara sederhana. Kepadatan penduduk di Kota Denpasar ibarat satu orang menempati rumah seluas 167 meter persegi atau 1,67 are. Luas itu seukuran rata-rata rumah subsidi di Indonesia yaitu 60-200 meter persegi.

Ada gula ada semut, warga pendatang mengincar Denpasar jadi tempat bekerja

Berdasarkan data BPS Provinsi Bali pada akhir 2020, sekitar 49 ribu orang penduduk luar Bali bermigrasi ke Bali. Jumlah tersebut sekitar 1,2 persen dari jumlah penduduk Bali. Mayoritas warga pendatang menetap di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Kepala BPS Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan, menganalisis alasan penduduk luar Bali bermigrasi ke Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar sebagian besar untuk bekerja.

“Alasan ke Denpasar dan Badung sebagian besar untuk bekerja dan menyusul keluarga. Faktor ekonomi sangat memengaruhi persebaran dan pergerakan penduduk,” ujar Agus dalam Sosialisasi Kependudukan pada 10 Juli 2025 lalu.

Selain Kota Denpasar, ada Kabupaten Gianyar dengan kepadatan penduduk kedua di Bali, disusul Kabupaten Badung urutan ketiga penduduk terpadat di Bali. Sekarang, kamu tinggal di mana nih? Yuk, ceritain pengalamanmu.

Editorial Team