Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral Video Truk Penyemprotan Cairan di Denpasar, Ternyata Eco Enzyme

ilustrasi eco enzyme (dok. Greenpeace)
ilustrasi eco enzyme (dok. Greenpeace)

Denpasar, IDN Times - Beredar video di Instagram yang menunjukkan sederet truk tangki menyemprotkan cairan ke udara Kota Denpasar pada 5 Juni 2025 lalu. Video itu juga memperlihatkan para pengendara berhenti sejenak, karena truk beriringan keluar dari Pasar Badung dan menyemprotkan cairan. Video itu tidak menjelaskan keterangan, cairan apa yang disemprotkan. Lalu cairan apa itu sebenarnya?

IDN Times mewawancarai Ketut Udi Prayudi, pegiat komunitas eco enzyme di Denpasar. Udi menjelaskan, cairan yang disemprotkan oleh truk itu adalah eco enzyme. Ia adalah orang di balik penyumbang cairan tersebut, termasuk yang menentukan rute penyemprotan. Kegiatan penyemprotan eco enzyme ini telah berlangsung sejak 2020 lalu.

Aktif menyemprotkan eco enzyme sejak Pandemik COVID-19

Ilustrasi semprotan (freepik.com/mdjaff)
Ilustrasi semprotan (freepik.com/mdjaff)

Kata Udi, penyemprotan eco enzyme ini terlaksana sejak masa pandemik COVID-19 tahun 2020-2021. Melihat data kasus yang terus meningkat kala itu, Udi dan pegiat eco enzyme lainnya berinisiatif untuk berkontribusi menangani COVID-19 dengan cara menyumbangkan eco enzyme kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar. 

“Jadinya kita berpikir bahwa kita harus berbuat sesuatu nih komunitas eco enzyme. Karena eco enzyme itu salah satu tujuannya sebagai desinfektan alami,” kata Udi saat diwawancarai IDN Times, pada Minggu (8/6/2025).

Udi mengungkapkan, eco enzyme terbuat dari campuran bahan alami seperti sisa buah, sayur, gula, dan air. Sehingga lebih murah dan alami jika dibandingkan dengan disinfektan. 

Pada masa itu, anggaran pemerintah juga terus merosot karena tidak ada pemasukan daerah. Oleh karena manfaat dan terjangkaunya biaya pembuatan eco enzyme, maka usulan Udi dan komunitas untuk melakukan penyemprotan eco enzyme diterima oleh Pemkot Denpasar melalui Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Eco enzyme diberikan secara gratis

ilustrasi uang (unsplash.com/JakubZerdzicki)
ilustrasi uang (unsplash.com/JakubZerdzicki)

Udi mengungkapkan, eco enzyme ini diberikan secara gratis kepada Pemkot Denpasar untuk disemprotkan ke udara. Cairan tersebut diperoleh dari bahan-bahan sisa rumah tangga secara gratis. Ia mengaku hanya membeli gula saja untuk membuat eco enzyme ini. Pembuatan eco enzyme sukarela ini secara rutin untuk mengurangi sampah organik yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). 

Selain bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Denpasar, komunitas Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan (Rumah Kakek) dalam naungan Udi juga mengajak dinas lainnya untuk menyemprotkan eco enzyme.

“Jadinya semua stakeholder yang punya katakanlah kemampuan, punya alat semprot, nah kita gerakkan gitu,” ujar Udi.

Sebelum bagian Pertamanan berpindah ke DLHK Denpasar, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Denpasar, yang saat itu menaungi bagian pertamanan serta mengajak kerja sama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar. 

Alat semprot yang digunakan selama menyemprotkan eco enzyme adalah hasil modifikasi dari alat untuk menyiram tanaman. Satu truk tangki ini mengangkut campuran 5 liter eco enzyme dengan 1000 liter air. Total ada 8 truk yang beriringan menyemprotkan cairan eco enzyme ini.

Penyemprotan dilakukan di seluruh kecamatan se-Kota Denpasar

Ilustrasi Kota Denpasar, Catur Muka. (IDN Times/Irma Yudistirani)
Ilustrasi Kota Denpasar, Catur Muka. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Proses penyemprotan eco enzyme ini berlangsung di beberapa titik pada setiap kecamatan se-Kota Denpasar. Dimulai dari Pura Jagatnata dan berkeliling di sekitar wilayah tersebut. Titik lainnya seperti Sanur, Lapangan Puputan, Sidekaraya, Pemogan, Sesetan, Jalan Gunung Agung, Bulu Indah, Mahendra Data, Peguyangan, dan lainnya.

“Saya yang setiap hari buat rutenya itu. Truk 1 ke mana, truk 2 ke mana, truk 3 dan seterusnya selama satu bulan,” ucapnya.

Udi memaparkan, giat penyemprotan eco enzyme ini juga berlangsung di beberapa kabupaten bersama komunitas eco enzyme lainnya seperti Badung, Gianyar, dan Denpasar. Penyemprotan cairan ini juga berlangsung pada peringatan tertentu seperti hari bumi, hari lingkungan hidup, dan seterusnya.

“Kalau bisa setiap hari eco enzyme itu nyemprot ke udara sehingga udara Kota Denpasar, udara Bali jadi lebih bersih,” ucapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us