Viral Postingan Leher Tersayat Tali Layang-layang yang Putus di Bali

Denpasar, IDN Times - Musim layangan memang banyak digandrungi oleh anak-anak hingga dewasa. Namun banyak yang tidak memahami, bahwa bermain layangan dianjurkan dilakukan di lokasi yang lapang. Karena jika layangan tersebut putus, maka talinya dapat membahayakan orang lain.
Akhir-akhir ini kerap viral keluhan dari masyarakat Bali yang menjadi korban tali layang-layang. Rata-rata mereka pengendara sepeda motor yang terjerat tali di bagian lehernya, hingga menimbulkan luka.
Apakah situasi ini mendapat perhatian dari pihak terkait? Berikut hasil penelusuran IDN Times terkait kejadian itu:
1. Media sosial lokal Bali akhir-akhir ini diramaikan oleh postingan korban jeratan tali layang-layang yang putus

Postingan terbaru tentang korban jeratan tali layang-layang yang putus itu diunggah oleh akun Instagram raiswary, Senin (18/5) pukul 07.00 Wita. Kasus ini di kawasan Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (16/5) lalu pukul 19.00 Wita. Tali layangan yang putus menjerat leher seorang pemuda asal Jalan Surabi, Denpasar, bernama Gusti ADP (20) di traffic light Noja, Kesiman Petilan. Korban mengalami luka di bagian lehernya dan langsung ditolong oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.
Facebook Diah Paramita juga pernah menunggah foto seorang perempuan yang mengalami luka bekas jeratan tali layang-layang di bagian lehernya. Postingan itu diunggah pada Jumat (15/5) sekitar pukul 16.44 Wita.
Sebelumnya postingan yang sama, korban tali layang-layang juga dialami oleh seorang laki-laki bernama Gatot, pada Kamis (16/4), di Jalan Teuku Umar Barat. Leher korban terjerat tali layang-layang ketika melintas di depan Mie Gacoan. Foto itu diunggah di akun Facebook Gatot Ozy pukul 21.27 Wita.
2.BPBD Kota Denpasar mengimbau agar bermain layang-layang di lokasi yang lapang dan jauh dari pemukiman

Atas kejadian itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, saat dihubungi IDN Times mengimbau kepada masyarakat yang bermain layang-layang agar mencari tempat aman dan lapang. Seperti sawah dan pinggir pantai, bukan di area pemukiman, area yang banyak kabel listrik, dan area bandara. Mengapa?
Karena tali layang-layang yang putus membahayakan orang lain, terutama pengguna jalan. Begitu pula jika bermain layang-layang di area bandara, maka dikhawatirkan akan mengganggu penerbangan pesawat.
“Ya bagai masyarakat supaya tetap berhati-hati terutama di situasi COVID-19 ini, jangan lupa pakai masker dan jaga jarak. Kalau main layang-layang di tempat lapang. Di sawah atau di pinggir pantai pantai. Jangan di pemukiman, kalau talinya putus membentang di jalan membahayakan pengguna jalan,” terangnya, Senin (18/5).
3.Tali layang-layang bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas jika membentang di jalan

Joni menjelaskan, pengendara kendaraan bermotor akan menanggung dua risiko jika terjerat tali layang-layang yang putus. Pertama adalah mengalami luka di bagian kulit.
Sebab tali layangan memiliki berbagai macam bahan. Mulai dari senar, tali silicon, dan benang. Tali ini justru akan mencederai pengendara sepeda motor jika putus dan membentang di jalan.
“Yang berbahaya yang membentang di jalan. Bisa mengenai leher, kepala dan badan. Luka robek pada kulit seperti tersayat pisau,” jelasnya.
Risiko yang kedua adalah kecelakaan lalu lintas. Pengendara sepeda motor akan menjadi korban jika ketika terjerat tali layang-layang ini. Menurut Joni, korban bisa saja mengalami cedera kepala berat (CKB) atau ditabrak kendaraan lain setelah terjatuh. Jadi, sebaiknya berhati-hati ya.