Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20251128_165249_Instagram.jpg
Tangkapan layar adu mulut seorang warga dan sopir lokal di Pelabuhan Padangbai. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • Rombongan dari Kalimantan memesan transportasi di luar Padang Bai, namun diduga dihalangi oleh sopir di pelabuhan.

  • Reskrim Polres Karangasem turunkan tim untuk menyelidiki video adu mulut tersebut dan memverifikasi kebenaran narasi dalam video.

  • Peristiwa ini menimbulkan reaksi dari masyarakat terkait citra Bali sebagai destinasi wisata internasional, menuntut inovasi jasa angkutan dan mengecam tindakan intimidasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karangasem, IDN Times - Sebuah potongan video yang memperlihatkan ketegangan antara warga dan seorang sopir di kawasan Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, beredar luas dan menjadi sorotan publik di media sosial (medsos).

Rekaman tersebut menampilkan adu mulut yang diduga dipicu adanya tindakan intimidasi terhadap rombongan warga yang baru tiba di pelabuhan. Dalam video yang viral, seorang perempuan yang mengaku datang dari Kalimantan terdengar menyampaikan kekecewaannya. Ia dalam perjalanannya ke Bali membutuhkan biaya besar dan meminta perlakuan yang baik.

"Saya jauh-jauh dari Kalimantan lho ini pak, bukan uang yang sedikit," ucap perempuan tersebut dalam rekaman yang beredar.

Lantas apa pemicu permasalahan ini sebenarnya? Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. Masalah diduga karena rombongan dari Kalimantan itu memesan trasportasi di luar Padang Bai

ilustrasi transportasi online (pexels.com/Pixabay)

Informasi sementara menyebutkan, rombongan tersebut telah memesan transportasi penjemputan sebelumnya, namun diduga dihalangi oleh sopir yang berada di kawasan pelabuhan. Adu mulut tak terhindarkan, meskipun pihak rombongan menyatakan kendaraan yang menjemput bukan merupakan transportasi online.

Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padang Bai, AKP I Wayan Gede Wirya, memastikan pihaknya sedang menelusuri kedua pihak yang terlibat.

"Kami masih mencari orangnya (kedua belah pihak)," ujar AKP Gede Wirya, Jumat (28/11/2025).

2. Reskrim Polres Karangasem menurunkan tim untuk menindaklanjuti video tersebut

ilustrasi polisi (unsplash.com/ev)

Kasat Reskrim Polres Karangasem, AKP Alberto Diovant, membenarkan jika pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki lebih dalam peristiwa tersebut, termasuk memverifikasi kebenaran narasi dalam video.

"Kejadian tersebut sudah kami monitor, saat ini anggota sedang melakukan penyelidikan. Nanti saya info perkembangannya," kata Alberto.

3. Jasa angkutan harus berinovasi, bukan mengintimidasi

Kapal penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry dengan rute Padangbai-Lembar. (dok. ASDP)

Peristiwa ini menuai reaksi warga, terutama terkait citra Bali sebagai destinasi wisata internasional. Beberapa warga menilai kejadian serupa bukan pertama kali terjadi di Pelabuhan Padang Bai, dan dapat merusak kenyamanan wisatawan.

Seorang warga Karangasem mengakui pernah mengalami intimidasi serupa. Ia menyesalkan ulah sopir yang dianggap merusak profesionalitas layanan transportasi dan mencoreng wajah pariwisata Bali.

"Ini Bali, lho. Pusat industri wisata. Harusnya bersaing memberi layanan terbaik, bukan memaksa dan mengintimidasi. Kalau begitu sama saja dengan preman?" ungkap seorang warga, Gede Yuda.

Editorial Team