Cegah Infeksi PMK, Tabanan Mengalokasikan 1.700 Vaksin

Tabanan, IDN Times - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi ternyata belum sepenuhnya hilang. Kasus ini kembali merebak di kawasan Pulau Jawa. Untuk membentengi ternak sapi di Bali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan mengalokasikan 1.700 dosis vaksin PMK pada tahun 2025. Adapun proses vaksinasi ini dilaksanakan di 10 kecamatan, per Senin (20/1/2025). Alokasi akan terus dievaluasi setiap bulan untuk memastikan kebutuhan vaksin.
1. Vaksin distribusikan melalui tiga puskeswan

Kepala Bidang Ternak dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, drh Gede Eka Parta Ariana, menyatakan distribusi vaksin akan dilakukan melalui tiga Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) yang tersebar di Tabanan. Rinciannya adalah:
- Puskeswan I: 700 dosis
- Puskeswan II: 500 dosis
- Puskeswan III: 500 dosis.
2. Vaksin diprioritaskan untuk sapi yang belum pernah divaksinasi

Parta melanjutkan, vaksinasi tahun 2025 diprioritaskan pada sapi yang belum pernah mendapatkan vaksinasi PMK, dan sapi yang sudah divaksinasi lebih dari enam bulan lalu. Pihaknya menargetkan 38 ribu ekor sapi sudah melakukan vaksinasi sesuai jumlah populasi di Kabupaten Tabanan.
“Apabila vaksin kurang, kami akan segera mengajukan tambahan. Kebutuhan vaksin akan dievaluasi setiap bulan,” kata Parta, Senin (20/1/2025).
3. Peternak diharapkan segera melapor jika ada gejala infeksi PMK

Hingga saat ini, belum ada laporan kasus PMK di wilayah Tabanan. Namun, Pemkab Tabanan tetap meminta peternak untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan biosekuriti yang ketat di masing-masing kandang.
Apabila ada tanda-tanda sapi mengarah ke PMK diharapkan peternak segera melapor agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat. Gejala PMK antara lain ternak mengalami demam, menggigil, tidak nafsu makan, liur berlebihan, sering berbaring, terdapat luka lepuh pada mulut, lidah, gusi, hidung, teracak, atau kuku.