Atasi Macet, Bandara Ngurah Rai Utak-Atik Lalu Lintas

Denpasar, IDN Times - Kemacetan panjang menjelang tahun baru ke arah Bandara International I Gusti Ngurah Rai, menjadi masalah serius yang mengancam nasib pariwisata Bali. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan, mengatakan berdasarkan keterangan para pihak terkait, pada saat itu memang sedang terjadi peningkatan arus menuju dan dari bandara.
Sehingga akan dilakukan perubahan arus lalu lintas, dan sejumlah upaya lain ke depannya. Hal tersebut disampaikan setelah rapat yang melibatkan Kementerian Perhubungan, Direktorat Lantas Polda Bali, dan instansi terkait, Selasa (9/1/2024) kemarin.

Kondisi ini juga diakui oleh General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah upaya sebagai langkah awal untuk mengatasi solusi kemacetan ini. Mulai dari pembongkaran gedung, hingga pemindahan area taksi.
1.Solusi dari semua pihak akan ditindaklanjuti dengan rapat teknis

Aan mengatakan, akan melakukan perubahan arus lalu lintas di seputaran kawasan bandara, dan Tol Bali Mandara. Termasuk di dalam area bandara sendiri dengan melakukan perubahan traffic flow, sehingga tidak terdapat crossing lagi. Selain itu, rencananya juga melakukan pemindahan taksi ke area yang telah direncanakan.
Pertemuan itu akan kembali ditindaklanjuti melalui rapat teknis, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bidang lalu lintas, maupun otoritas bandara setempat.
“Kami sudah bicarakan di sini ya. Untuk melakukan beberapa perubahan rekayasa lalu lintas ya. Kami sudah menyiapkan beberapa solusi jangka pendek, jangka sedang, maupun jangka panjang,” ungkapnya, Rabu (10/1/2024).
2.Beberapa rencana solusi jangka pendek, hingga jangka panjang

Rencana solusi jangka pendeknya adalah pengaturan di dalam bandara sendiri. Termasuk pemindahan tempat taksi ke lokasi yang tidak menganggu arus masuk.
Sedangkan LRT atau angkutan massal, menurut Aan, termasuk solusi jangka panjang untuk lalu lintas di Bali. Ia merasa itu perlu dipertimbangkan, karena kontur jalan di Bali sempit, dan pendek.
Dalam pertemuan tersebut juga mengusulkan perlunya akses langsung dari tol menuju bandara. Ditambah lagi adanya wacana jalan lingkar dan shuttle bus.
“Semua upaya dari pemerintah ini pasti untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalan,” terangnya.
3.Detail solusi utak-atik aksesibilitas di dalam Bandara Ngurah Rai

General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, mengatakan pihaknya akan mengambil beberapa langkah mulai dari membagikan data pesawat yang akan beroperasi per jamnya. Informasi ini nantinya bisa digunakan sebagai langkah antisipasi kepadatan bandara. Selanjutnya perbaikan aksesibilitas berupa penambahan jalur, dari jumlah saat ini 2 jalur, menjadi 4 jalur.
“Dari bandara sendiri juga kita akan merencanakan ada beberapa perubahan ataupun perbaikan aksesibilitas di dalam bandara,” jelasnya.
Selanjutnya untuk jalur crossing penumpang di dalam bandara akan diganti oleh jembatan. Ia mengakui, belokan yang cukup patah pada gedung parkir internasional menjadi kendala dalam hal kecepatan kendaraan, sehingga menimbulkan antrean. Nantinya entry gate ini akan dipindahkan lagi untuk mempermudah arus keluar masuk kendaraan roda empat.
“Di dalam itu kan juga cukup banyak. Ada sekitar 15 ribu sampai 16 ribu orang per hari yang lewat situ ya. Jadi artinya kita bisa hitung nih, 24 jam itu dalam jam sibuknya, berarti orang ada ratusan, ribuan yang akan menyeberang jalan tersebut. Nah inilah salah satunya kami akan buat satu jembatan. Jadi tidak ada lagi crossing yang terjadi antara penumpang dengan kendaraan di dalam bandara,” terangnya.
Handy mengungkapkan, keputusan perbaikan ini masih menunggu dari pusat. Termasuk pembongkaran gedung Wisti Sabha, yang akan digunakan sebagai jalur jalan keluar dari terminal domestik.