Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana diskusi Teras FISIP Unud di RTH Unud. (IDN Times/Yuko Utami)
Kegiatan di Ruang Terbuka Hijau Unud. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Kematian mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Udayana (Unud), TAS, tidak hanya menyoroti persoalan perundungan. Tetapi juga rekaman closed circuit television (CCTV). Sebab sebelumnya beredar di media sosial (medsos), terdapat rekaman CCTV TAS yang menyusuri lorong gedung Fisip Unud.  Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani, membantah adanya isu CCTV Unud yang rusak.

“CCTV kami bisa berfungsi dengan baik. Namun ada blind spot yang tidak bisa menangkap kejadian secara utuh,” kata Dewi saat Konferensi Pers di Aula Pascasarjana Unud, Denpasar, Senin (20/10/2025).

1. Unud membenarkan rekaman CCTV yang beredar, bahwa TAS berjalan di lorong gedung Fisip Unud

Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud). (IDN Times/Yuko Utami)

Dewi membenarkan rekaman yang beredar, bahwa TAS tertangkap kamera CCTV berjalan di lorong. Namun, momen setelah itu tidak tertangkap kamera, alasannya karena ada titik buta. Ia menambahkan, bahwa pihak kepolisian telah melakukan pengecekan terhadap rekaman CCTV tersebut.

2. Pihak Unud tidak dapat memastikan momen setelah tangkapan CCTV yang beredar

Konferensi Pers klarifikasi Unud terkait kasus bullying kematian mahasiswa FISIP Unud. (IDN Times/Yuko Utami)

Sebelumnya, proses awal penyelidikan internal kampus menyatakan, bahwa ada satu saksi yang melihat dari luar gedung Fisip Unud jika posisi TAS berada di Lantai 2 sebelum jatuh. Namun, pihak Unud tidak dapat mengonfirmasi titik jatuhnya TAS, apakah di Lantai 2 atau Lantai 4.

“Kami tidak bisa mengonfirmasi, apakah itu lompat dari Lantai 2 atau 4 karena tidak ada bukti, tidak ada saksi yang melihat itu dari lantai berapa persisnya,” ujar Dewi.

3. Tentang dugaan pelaku perundungan mahasiswa dari FK Unud, pihak fakultas baru saja berdiskusi

Ilustrasi Fakultas Kedokteran (FK Unud). (YouTube.com/fkudayanaofficial)

Sementara itu, mengonfirmasi dugaan pelaku perundungan pascakematian dari mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unud, Dewi menyampaikan jika Dekanat FK Unud telah menerima konfirmasi lokasi terduga pelaku melaksanakan koas, yaitu di Rumah SAkit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah. 

“Siang tadi sekitar jam 14.00 sedang melakukan rapat juga dengan pihak rumah sakit untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya,” kata Dewi.

Ia belum dapat memastikan nasib terduga pelaku dari FK Unud karena belum mendapatkan hasil rapat dari Dekanat FK Unud.

"Karena saya belum juga mendapatkan data yang pasti. Hasil rapatnya akan saya konfirmasi," lanjutnya.

Editorial Team