Tabanan, IDN Times - Puputan Margarana dikenal luas sebagai pertempuran habis-habisan para Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Bali yang dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil, Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Pasukan TKR di wilayah ini bertempur secara hingga titik darah penghabisan untuk mengusir pasukan Belanda. Perang ini terjadi pada 20 November 1946, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Peringatan Puputan Margarana.
Ada yang menarik ketika masyarakat Tabanan memeringati hari bersejarah tersebut. Tidak hanya berupa upacara bendera saja. Tapi juga ada tradisi menarik, yakni tradisi Mapeed atau iring-iringan para wanita Bali membawa gebogan (Sajian buah yang disusun tinggi). Biasanya tradisi Mapeed menjadi daya tarik dalam rangkaian peringatan tersebut.
Apakah makna dan tujuan dari tradisi itu digelar? IDN Times melakukan wawancara dengan Bendesa Adat Kelaci, I Made Sudarya.