Denpasar, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar secara resmi telah menurunkan status Tanggap Darurat Bencana menjadi Status Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan, mulai tanggal 17 September hingga 17 Desember 2025. Selama rentang waktu tersebut, Pemkot Denpasar akan fokus pada pemulihan di beberapa sektor, yakni bidang pendidikan, bidang infrastruktur, bidang kesehatan, bidang penguatan, dan pemulihan ekonomi.
UMKM Terdampak Banjir Dapat Bantuan, Asal Punya KTP Denpasar

1. Penerima bantuan yang memiliki KTP Denpasar
Setelah Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menetapkan penurunan status di Posko Induk Penanganan Bencana, Kantor Walikota Denpasar, Selasa (16/9/2025) sore, Pemkot Denpasar akan menggelontorkan bantuan penguatan ekonomi bagi pedagang atau pemilik usaha yang terdampak banjir. Namun, pemberian tersebut akan didahului oleh verifikasi dan validasi dengan dasar acuan adalah identitas kependudukan Denpasar.
“Kita di Kota Denpasar berkomitmen untuk membantu para pemilik usaha, utamanya UMKM yang terdampak musibah banjir di Kota Denpasar,” ujarnya.
2. Pelaku UMKM akan dapat bantuan dari Pemkot Denpasar
Jaya Negara menjelaskan, bantuan ini upaya berkelanjutan untuk mendukung penguatan dan pemulihan ekonomi pascabencana. Sehingga pemilik usaha dan UMKM dapat kembali tumbuh. Secara teknis, bantuan bagi pelaku usaha dan UMKM terdampak banjir di Kota Denpasar akan dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar. Sementara itu, khusus untuk pedagang Pasar Badung dan Pasar Kumbasari akan dibantu langsung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
“Kami berharap dengan adanya bantuan stimulus penguatan ekonomi ini dapat mendukung pelaku usaha dan UMKM bangkit kembali,” katanya.
3. Siswa terdampak banjir dapat bantuan buku hingga seragam
Pemkot Denpasar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga juga akan memberikan bantuan bagi siswa terdampak bencana banjir di Kota Denpasar. Bantuan tersebut berupa buku, seragam sekolah, tas, hingga sepatu.
“Kami akan melibatkan sekolah-sekolah untuk pendataan. Setelah data terkumpul, baru kami siapkan terkait buku-buku, tas, sepatu, hingga seragam sekolah bagi siswa terdampak musibah banjir ini,” ujarnya.