Umat Diminta Haturkan Pejati, Ribuan Pinandita Serentak Suarakan Genta

Klungkung, IDN Times - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klungkung mengeluarkan himbauan, mengajak umat Hindu di Kabupaten Klungkung menghaturkan banten pejati di sanggah (tempat suci) masing-masing pada Senin (30/3/2020). PHDI pun menyerukan kepada semua pinandita/jro mangku untuk menyuarakan genta/bajra secara serentak mulai pukul 18.30 Wita di merajan masing-masing.
1. Upaya Niskala untuk cegah semakin meluasnya penyebaran virus corona

Ketua PHDI Klungkung I Putu Suarta mengungkapkan sesuai keyakinan masyarakat Bali, wabah tidak hanya diatasi dengan menjalankan kebijakan pemerintah seperti yang diterapkan saat ini. Namun juga harus menempuh jalur niskala. Terlebih pada Sabtu (28/3) ada pertanda alam yakni mudra candi bentar di Pura Besakih runtuh akibat disambar petir.
"Tanda alam runtuhnya mudra candi bentar di tempat suci terbesar di Bali itu, bagi kami masyarakat Bali menjadi pertanda kurang baik. Karenanya kami perlu lakukan upaya niskala untuk mencegah hal-hal buruk seperti semakin mewabahnya corona di Indonesia," ujar Ketua PHDI Klungkung I Putu Suarta, Minggu (29/3).
2. Umat diminta serentak haturkan Banten Pejati diSanggah Kemulan

Putu Suarta menyampaikan, pihaknya mengimbau umat secara serentak pada Senin (30/3/2020) untuk menghaturkan Banten Pejari di masing-masing Sanggah Kemulan. Hal ini sebagai upaya niskala menekan wabah virus corona (Covid-19).
"Kami mengajak umat memohon kepada Ida Sanghyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, agar musibah ini cepat purna (berlalu) dari muka bumi ini,” tandas Putu Suarta.
3. Pinandita serentak suarakan genta pukul 18.30 Wita

Selain menghimbau umat untuk menghaturkan Banten Pejati di masing-masing Sanggah Kemulan, para pinandita atau jero mangku se-Klungkung yang jumlahnya ribuan, diminta serentak berdoa dengan mengalunkan genta/bajra pada Senin (30/3) pukul 18.30 Wita.
Suarta menyatakan sudah mensosialisasikan hal ini kepada Paiketan Pinandita yang ada.
“Ada ribuan pinandita akan menyuarakan genta secara serentak di rumah atau merajan masing-masing pukul 18.30 Wita.Tujuannya, suara genta itu membuat suasana hening, masyarakat tidak panik menyikapi wabah virus corona. Semoga dengan upaya ini, kejadian ini (wabah virus corona) bisa cepat berlalu,” terang Suarta.