Tabanan, IDN Times - Setelah viral video turis asing menari telanjang di Gunung Batur, Kabupaten Bangli, aksi yang hampir sama juga terjadi di Kabupaten Tabanan. Tersebar video seorang perempuan berpose telanjang di depan Kayu Putih, pohon raksasa yang sangat disakralkan.
Pohon tersebut ada di belakang Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga. Video itu mengejutkan warga serta pengempon (penjaga) pura setempat. Pohon di belakang Pura Babakan tersebut selama ini sangat disakralkan oleh warga.
Perbuatan nyeleneh turis asing tersebut diunggah oleh Ni Luh Djelantik di akun Instagramnya dengan caption "Bali tidak perlu turis sampah".
Dalam postingan itu pula tertera nama akun turis yang berpose telanjang tersebut yaitu @alina_yogi. Namun ketika IDN Times memeriksa, akun atas nama tersebut sudah tidak ada.
Penyarikan Pura Babakan, I Made Kurna Wijaya, saat dikonfirmasi pada Rabu (4/5/2022), mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Ia berharap pihak terkait bisa membantu menelusuri keberadaan turis itu sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut, baik secara sekala dan niskala.
"Kalau kami, terus terang tidak mengerti bagaimana cara melacaknya. Diharapkan bisa dilakukan pihak terkait," ujarnya.
Kurna Wijaya mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan video tersebut direkam. Tetapi menurutnya, kemungkinan video diambil enam tahun lalu.
"Sepertinya video ini diambil sekitar enam tahun lalu. Sebab baru empat tahun belakangan ini kegiatan di Kayu Putih dikelola menjadi obyek wisata ini dan sudah dilengkapi beragam fasilitas, termasuk petugas jaga," paparnya.
Menurutnya, enam tahun lalu di sekitar pohon masih berupa semak dan ada jalan pintas masuk menuju pohon.
Kurna Wijaya mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dan rapat dengan prajuru (pimpinan) desa, termasuk dengan pemaksan, penglingsir, dan pemangku.
"Rencananya kami akan menggelar upacara pembersihan atau guru piduka untuk nunas ampura (memohon maaf) akan kejadian itu. Karena kita tidak tahu, apalagi saat ini pengunjung mulai banyak. Termasuk akan dilakukan evaluasi terkait pengetatan penjagaan dan batas-batas mana yang bisa dipakai untuk foto dan mana yang tidak. Serta aturan pakaian pengunjung karena wilayah ini disakralkan,” ujarnya.
Upacara guru piduka rencananya akan digelar tanggal 24 Mei 2022 saat piodalan di Pura Babakan.
"Jadi sekalian kita gelar saat piodalan di Pura Babakan yang akan jatuh 20 hari lagi, dihitung mulai hari ini," kata Kurna Wijaya.