Persembahyangan bertepatan Hari Tilem Sasih Sada Anggara Kasih pada Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 16.00 Wita di Pantai Mertasari Intaran, Sanur. (IDN Times/Ayu Afria)
Jro Bendesa Adat Intaran, AA Alit Kencana, saat ditemui sebelum persembahyangan, menyampaikan bahwa masyarakat Adat Intaran Sanur telah menempuh jalur sekala dengan mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali hingga pemasangan baliho di beberapa lokasi.
Kemudian pada Selasa (28/6/2022), mereka kembali menempuh jalur niskala segara kertih yang dipuput oleh Ida Pedanda Mas Bluangan Griya Delod Pasar. Harapannya, agar para pemimpin-pemimpin memahami akibat yang akan terjadi jika tetap ngeyel pembangunan Terminal LNG dilakukan di kawasan mangrove. Selain berpotensi terjadi kerusakan mangrove, juga dapat merusak 5 hektare terumbu karang, serta menghancurkan barrier penghalang ombak dan tsunami di Pantai Mertasari tersebut.
“Selain sekala, kami juga melakukan kegiatan niskala yaitu Nunas Ica ya kepada Ida Bhatara, khususnya yang di segara ini berkaitan dengan segara kertih. Artinya karena ada rencana pembangunan terminal di laut juga.
Nah, inilah kami memohon kepada beliau untuk diberikan jalan, diberikan pikiran yang jernih kepada pemimpin-pemimpin untuk melihat apa yang akan mereka lakukan dan apa akibat yang akan terjadi,” ungkapnya.