Denpasar, IDN Times - Menjelang gelaran Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 pada 15-22 Februari mendatang, TNI AL menggelar Final Planning Conference (FPC). MNEK tersebut mengangkat tema Maritime Partnership for Peace and Stability yang dalam pelaksanaannya akan dihadiri delegasi dari 41 negara.
Menurut Asisten Operasi (Asops) Kasal, Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, latihan hari ini akan berfokus pada penanggulangan bencana serta dan bantuan kemanusiaan atau Humanitarian Asisstance/Disaster Relief (HA/DR), serta ancaman bersama aspek maritim atau yang bersifat nonwar-fighting, yang merupakan aktualisasi tugas pokok TNI AL di bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Kenapa kegiatan ini dilaksanakan? Ini adalah sebagai implementasi untuk mendukung kebijakan-kebijakan Bapak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan sebuah negara yang kuat harus didukung oleh militer yang kuat," kata dia di geladak KRI I Gusti Ngurah Rai (KRI GNR) Pelabuhan Benoa Bali pada Kamis (9/1/2025).
Untuk mewujudkan sebuah militer yang kuat, imbuhnya, juga harus didukung dengan anggaran yang kuat dan besar juga. "Tentunya hal tersebut harus didukung oleh rakyat yang sejahtera," kata dia.