Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelabuhan Benoa (IDN Times/Ayu Afria)

Intinya sih...

  • Kepala Sub Direktorat Pengamanan mengungkap akan ada latihan ISPS Code di Pelabuhan Benoa pada 14-16 Mei 2025.
  • Latihan bertujuan memastikan kesiapan operasional, meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.
  • Latihan juga untuk menjaga citra positif di mata dunia dan memastikan kelancaran operasional pelabuhan.

Denpasar, IDN Times - Kepala Sub Direktorat Pengamanan Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Yuzerizal mengungkap, akan ada kegiatan latihan atau exercise International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code Skala Penuh di Pelabuhan Benoa pada 14–16 Mei 2025. Menurutnya, latihan itu untuk memastikan kesiapan operasional, meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas Pelabuhan Benoa.

Dengan latihan itu, Yuzerizal berharap, personel di Pelabuhan Benoa memahami dan mampu melaksanakan prosedur keamanan. Di Indonesia, kata dia, ada kurang lebih 440 pelabuhan yang sudah apply ISPS Code.

"Secara nasional security level Indonesia itu sudah level 1, jadi masih normal. Exercise ini dibutuhkan untuk melatih kesiapsiagaan, apabila ada ancaman," ungkapnya pada Kamis (15/5/2025).

1. Dalam latihan ISPS Code, personel mensimulasikan kesiapsiagaan keamanan

Kepala Sub Direktorat Pengamanan Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Yuzerizal (IDN Times/Ayu Afria)

Yuzerizal mengatakan, latihan ISPS Code kali ini bertema Penanganan Gangguan Keamanan Upaya Penyelundupan dan Sabotase Fasilitas Pelabuhan oleh Sindikat Internasional di Pelabuhan Benoa. Dengan tema itu, simulasi atau pelatihan yang dirancang untuk menguji kesiapsiagaan personel keamanan, jaring komunikasi, hingga respons terhadap ancaman keamanan maritim.

Penerapan ISPS Code itu, kata dia, juga merupakan langkah strategis dalam menjaga keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, serta memastikan kelancaran operasional, baik ketika terjadi serangan dari laut ataupun dari dunia maya.

"Hal ini tidak hanya berdampak positif pada pusat pelabuhan di Indonesia tapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga seluruh citra positif di mata dunia," terangnya.

2. Latihan ISPS Code untuk menghindari terhentinya kegiatan operasional pelabuhan

Kegiatan Exercise International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code Skala Penuh Pelabuhan Benoa (IDN Times/Ayu Afria)

Dia juga menambahkan bahwa latihan ISPS Code itu bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan personel keamanan, yakni menilai sejauh mana personel memahami dan mampu menerapkan prosedur keamanan sesuai ISPS Code. Kemudian menilai efektivitas Rencana Keamanan Kapal (SSP) atau rencana Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSP), dan mengidentifikasi kekurangan di dalam dokumen dan implementasi rencana keamanan.

Selanjutnya, personel juga melatih koordinasi antar pihak terkait. Ini melibatkan kerja sama antara Ship Security Officer (SSO), Port Facility Security Officer (PFSO), Otoritas Pelabuhan, Badan SAR Nasional (Basarnas), Polri, TNI AL, Bea Cukai, Imigrasi, dan instansi lainnya.

Mereka juga berlatih untuk mengidentifikasi celah keamanan (security gap) dengan mendeteksi potensi kelemahan dalam sistem kontrol akses, pengawasan, komunikasi, dan tanggap darurat. Selanjutnya, mereka juga menguji sistem komunikasi darurat dan prosedur pelaporan dengan memastikan bahwa laporan insiden dapat dilakukan secara cepat, jelas, dan sampai ke pihak berwenang.

"Exercise ISPS ini  juga untuk menghindari terhentinya kegiatan operasional pelabuhan, yang apabila terhenti maka dampaknya ke ekonomi," ungkapnya.

3. Pelabuhan Benoa ingin mempertahankan SOCPF

Pelabuhan Benoa (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu, General Manager Pelindo Regional 3 Cabang Benoa, Anak Agung Gede Agung Mataram mengatakan, latihan ISPS Code ini rutin dilaksanakan setiap dua tahun sekali untuk mempertahankan Statement of Compliance of a Port Facility atau SOCPF.

Bagi Bali sendiri hal ini sangat penting dilakukan, terutama di pelabuhan internasional, mengingat Bali menjadi tujuan kunjungan wisatawan mancanegara, sehingga memerlukan standarisasi penanganan yang khusus.

"Sudah pasti ada keamanan dari pihak kapal sehingga kapal mau bersandar. Jadi kalau kita gak jelas standar kemananannya, kapal gak mungkin mau sandar," terangnya.

Lebih lanjut, Pelabuhan Benoa sendiri tahun 2025 ini menargetkan kunjungan sekitar 100-150 kapal pesiar, akan tetapi jumlah yang masuk hanya 72 kapal pesiar yang didominasi dari Australia dan Singapura.

Dibandingkan dengan tahun lalu, rencana kunjungan tahun ini mengalami peningkatan. begitu pula kunjungan hingga saat ini diungkap mencpai 50 ribu pengunjung dari kedatangan internasional. "Baru masuk hanya 36 kapal pesiar. Karena cruise kan season ya," ungkapnya.

Editorial Team