Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-01 at 17.05.35.jpeg
Polisi bersiaga memukul mundur sekelompok orang di sekitar Lapangan Niti Mandala, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2025) malam. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Denpasar, IDN Times - Tiga orang yang beraksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Sabtu malam, 30 Agustus 2025 masih ditahan di Kepolisian Daerah (Polda) Bali. Mereka menjadi bagian dari 138 oang yang ditangkap setelah pernyataan sikap massa aksi di depan Mapolda Bali, termasuk aksi di Kantor DPRD Provinsi Bali.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombespol Ariasandy, mengatakan ketiga orang yang ditahan ini tertangkap membawa bom molotov. Sisanya mencuri persediaan gas air mata di dalam kendaraan taktis atau kendaraan pengangkut milik kepolisian.

"Tinggal tiga. Tiga orang yang kita masih amankan," terangnya, Senin (1/9/2025).

1. Tiga orang masih dalam pemeriksaan intensif

Aparat saat membubarkan sekelompok orang di Lapangan Niti Mandala, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2025). (IDN Times/Yuko Utami)

Kombespol Ariasandy menyebutkan, ketiga orang yang ditahan itu merupakan pendemo di depan Kantor DPRD Provinsi Bali. Mereka disebut sempat merusak kendaraan taktis yang di dalamnya berisi peralatan milik polisi. Saat ini ketiganya masih tahap pemeriksan, dan akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum. Hingga saat ini Polda Bali belum menentukan tersangka setelah pernyataan aksi di depan Mapolda Bali.

"Masih kita periksalah. Berkaitan dengan bawa bom molotov sama mencuri gas air mata," katanya.

2. Banyak anak-anak terlibat demo karena ajakan teman

Sekelompok orang melakukan aksi di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2025). (IDN Times/Yuko Utami)

Dari 138 orang yang diamankan, rata-rata anak di bawah umur. Kombespol Ariasandy mengatakan, jumlahnya mencapai ratusan dan merupakan siswa sekolah menengah atas (SMA). Motivasi mereka karena ajakan teman hingga iming-iming uang Rp50 ribu dari teman ke teman.

"Ada (di bawah umur) tapi sudah dipulangin semua itu," terangnya.

3. Orangtua diminta memaksimalkan pengawasan

Polisi mrlempar gas air mata dan water canon setelah pernyataan sikap massa aksi di Polda Bali, Sabtu (30/8/2025). (IDN Times/Yuko Utami)

Sebelum dipulangkan, Polda Bali memanggil orangtua masing-masing. Pihaknya memberikan pesan agar lebih mengawasi anak-anaknya dan tidak sampai berurusan dengan hukum.

"Mengawasilah anaknya. Kegiatan di luar apalagi ikut-ikut kegiatan yang dia gak tahu persis apa. Berurusan dengan kepolisian kan, merugikan," terangnya.

Editorial Team