Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Terlibat Penyerangan, Buruh Proyek Asal Sumba Diciduk Polsek Mengwi

Situasi usai kejadian penyerangan di Banjar Batan Tanjung, Desa Cemagi, Bali (Dok.IDN Times/istimewa)

Badung, IDN Times -  Polisi mengamankan sejumlah orang karena dinilai mengganggu ketertiban umum di Banjar Batan Tanjung, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Bali. Mereka mengamuk setelah sebelumnya salah satu rekannya luka-luka akibat dikeroyok.

“Mengamankan warga Sumba ke Polsek Mengwi untuk dimintai keterangannya,” kata Kasi Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Sudana, Rabu (17/1/2024).

Mereka yang diamankan dan dibawa ke kantor Polsek Mengwi antara lain: RM (34), SUH (45), RM (21), AM (22), JG (17), dan MGH (22).

1.Serangan kelompok buruh itu memicu warga Banjar Batan Tanjung memukul kul-kul bulus

Situasi usai kejadian penyerangan di Banjar Cemagi (Dok.IDN Times/istimewa)

Sudana lebih lanjut menjelaskan bahwa kelompok tersebut diciduk setelah terlibat penyerangan ke warga dusun. Mereka diduga mengamuk setelah salah satu rekan mereka sesama buruh asal Sumba, Oktavianus Rado Bani (22), luka-luka usai dikeroyok warga pada Selasa tengah malam (16/1/2024) sekitar pukul 23.30 Wita.  

Sudana lantas menjelaskan kronologi penyerangan kelompok buruh bangunan asal Sumba itu. Kelompok tersebut menyerang dusun (banjar) pada Rabu dinihari (17/1/2024). Mereka menggunakan sepeda motor dan membawa parang. 

Serangan itu  kemudian direspons warga banjar dengan memukul kul-kul bulus, kentongan peringatan khas warga Bali. Warga banjar lainnya yang mendengar suara kul-kul itu pun langsung keluar dan mengejar kelompok buruh. 

2. Kelompok penyerang kocar-kacir

Situasi usai kejadian penyerangan di Banjar Cemagi (Dok.IDN Times/istimewa)

Respons warga secara serentak itu membuat kelompok penyerang kocar-kacir menuju Banjar Pempatan Munggu. Polisi yang datang ke lokasi pun turut mengejar para penyerang dan mengamankan beberapa orang. 

Kasi Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Sudana, menjelaskan sejumlah warga Sumba yang bekerja sebagai buruh bangunan tersebut datang secara bergerombol dan mengganggu ketertiban umum.

“Menyebabkan keresahan terhadap warga di tempat kejadian. Salah satu orang dari gerombolan tersebut diduga dalam kondisi mabuk,” ungkapnya.

Dalam kasus penyerangan itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain 2 unit sepeda motor dan parang.

3. Pangkal persoalan, rekan luka-luka setelah penganiayaan

Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Penyerangan kelompok buruh itu diduga terkait perkelahian antara Oktavianus Rado Bani (22) dengan Gusti Ngurah Aribawa (20). Akibatnya, Oktavianus Rado Bani luka-luka. 

Menurut Sudana, perkelahian antara kedua pemuda itu sebetulnya sudah berakhir damai. Namun teman-teman Oktavianus Rado Bani tetap tak terima dan datang ke dusun tersebut. 

Merasa akan dikeroyok Ngurah Aribawa kemudian memanggil teman-temannya yang sedang membuat ogoh-ogoh di Banjar Batan Tanjung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Ita Lismawati F Malau
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us