Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TBC Masih Muncul di Klungkung, Terdata 50 Pasien Tahun Ini

Pemeriksaan TBC terhadap penghuni Rutan Klungkung.(Dok. IDN Times/isitmewa)
Pemeriksaan TBC terhadap penghuni Rutan Klungkung.(Dok. IDN Times/isitmewa)

Klungkung, IDN Times - Kabupaten Klungkung masih menghadapi tantangan serius dalam upaya pemberantasan penyakit Tuberkulosis (TBC). Memasuki triwulan pertama 2025, sebanyak 50 kasus baru tercatat di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klungkung, I Ketut Ardana mengatakan, angka tersebut menunjukkan bahwa TBC masih menjadi perhatian utama sektor kesehatan di Klungkung.

“Selama triwulan pertama 2025, kami mendeteksi 50 kasus TBC di Klungkung,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).

Sebagai perbandingan, sepanjang 2024 lalu, tercatat 202 kasus TBC. Dari jumlah tersebut, 149 pasien menjalani pengobatan dan pengawasan rutin di fasilitas kesehatan lokal. Sementara sisanya memilih berobat di luar wilayah Klungkung.

1. Belum ada wacana vaksinasi massal TBC di Klungkung

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (https://www.menpan.go.id/)

Terkait rencana vaksinasi TBC secara massal yang digagas Pemerintah Pusat, pihak Dinkes Klungkung mengaku hingga kini belum menerima arahan teknis lebih lanjut.

“Belum ada petunjuk resmi mengenai pelaksanaan vaksinasi TBC di daerah. Namun untuk pengobatan, kami tetap berpegang pada prinsip ketepatan waktu, dosis, dan metode,” tutupnya.

2. Pencegahan TBC masih diupayakan dengan edukasi hingga terapi

ilustrasi tuberkulosis (freepik.com/brgfx)

Untuk memutus rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini, Dinas Kesehatan Klungkung terus menggencarkan berbagai program pencegahan dan edukasi masyarakat.

Program-program tersebut mencakup sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, serta edukasi pencegahan penularan TBC.

"Pencegahan TBC juga kami lakukan dengan vaksinasi BCG bagi bayi baru lahir, serta pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)," ungkap Ardana.

3. Pengawasan lingkungan padat penduduk untuk mencegah TBC

Ilustrasi penderita TBC (IDN Times/Riyanto)

Langkah lain yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas hunian pasien, pengawasan di lingkungan padat penduduk, dan penerapan protokol pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan serta ruang publik.

"Upaya penegakan diagnosis juga dilakukan secara akurat dengan pemeriksaan cepat berbasis molekuler,” jelas Ardana.

Share
Topics
Editorial Team
Wayan Antara
Irma Yudistirani
Wayan Antara
EditorWayan Antara
Follow Us