Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Deputi Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Rofi Alhanif . (IDN Times/Ayu Afria)
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Deputi Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Rofi Alhanif, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang fokus membangun 3 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bali, terutama di Denpasar, yang memiliki kapasitas 800 ton per hari. Selain itu juga dibangun 2 TPST di Kabupaten Badung untuk menangani kebocoran sampah ke laut.
Pemerintah juga berjanji fokus pada perbaikan pengolahan sampah di berbagai kota di Indonesia yang sudah teridentifikasi. Khususnya Bali sebagai prioritas pengolahan sampah, melalui kerjasama program pemerintah dengan swasta. Wilayah Sarbagita (Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung) diakui memiliki permasalahan sampah.
“Banyak yang harus dilakukan, termasuk memberdayakan masyarakat untuk bisa terlibat langsung dalam pengelolaan persampahan ini. Sudah banyak dibangun TPS3R dan TPST yang ada. Namun perlu ditingkatkan kinerjanya supaya bisa bekerja sedekat mungkin dengan sumbernya,” jelasnya.
Pendampingan masyarakat inilah yang kemudian menjadi pokok kerja sama dengan Yayasan Delterra.