Burung hantu (tyto alba), predator alami yang diberdayakan oleh Asian Agri sebagai pembasmi hama tikus di perkebunan kelapa sawit. (Dok. Asian Agri)
Meskipun secara keseluruhan Kecamatan Marga mendapatkan serangan tikus dengan intensitas kerusakan berat, namun Subak Pengembungan yang berlokasi di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, tanaman padinya lolos dari serangan tikus.
"Astungkara sampai saat ini belum ada serangan tikus pada tanaman padi," ujar Pekaseh Subak Pengembungan, Made Muliana.
Namun ia mengakui, serangan tikus sempat menyerang tanaman jagung di Subak Pengembungan pada Desember 2021 lalu, meski kerusakan yang diakibatkan tidak parah dan tidak luas.
"Sempat ada serangan tikus pada tanaman jagung pada Desember 2021 kemarin, tetapi tidak berat, dan tidak berpengaruh pada hasil panen," ungkapnya.
Menurutnya, serangan tikus bisa ditekan karena selain melakukan upaya pengendalian hama yang disarankan Dinas Pertanian Tabanan, pihak Subak Pengembungan tahun lalu telah melepaskan sepasang burung hantu tyto alba atau celepuk.
"Adanya burung hantu ini membantu menekan serangan tikus di subak kami. Kemarin jagungnya diserang karena diduga tanamannya tinggi. Jadi burung hantunya agak susah memburu tikus," terang Muliana.
Subak Pengembungan ingin melepas burung hantu tyto alba lagi, namun tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena terbentur dana. Sebab untuk melepas sepasang burung hantu tyto alba memerlukan dana sekitar Rp5 juta sampai Rp7 juta. Dana tersebut untuk pengadaan burung dan sarangnya.