Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/Sebastian Voortman

Denpasar, IDN Times - Apakah di rumahmu masih sering menggunakan air sumur? Ternyata, penggunaan air sumur yang berlebihan justru bisa berbahaya lho untuk masa depan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, I Ketut Jayada. Bagaimana maksudnya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Tiga wilayah di Bali masuk zona merah

wikimedia.org

Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, I Ketut Jayada, mengatakan 48 persen penduduk di Denpasar memanfaatkan Perusahaan Daerah Air Minun (PDAM) untuk mendapatkan air bersih.. Selebihnya, 52 persen warganya masih menggantungkan kebutuhan airnya melalui air tanah.

"Hal ini bisa sangat berbahaya, yakni membuat penurunan permukaan tanah," katanya, saat menghadiri kunjungan Komisi V DPR RI di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.

Jayada mengaku saat ini memang belum terjadi keributan atas peristiwa ini. Karena rumah-rumah di denpasar masih memiliki sumur dengan kualitas air yang sangat bagus. Padahal ini bisa menjadi sangat berbahaya untuk ke depannya.

Ia menambahkan, saat ini wilayah Sanur, Nusa Dua, dan Kuta telah memasuki zona merah terkait penggunaan air tanah. Jika ini terus dibiarkan, maka daerah tersebut bisa mengalani penurunan permukaan air tanah.

"Seperti yang terjadi di Bandung dan Jakarta bahwa penggunaan air tanah berlebihan akan membuat permukaan tanah turun," katanya.

2. Sudah terjadi intrusi air asin

Editorial Team

Tonton lebih seru di