Dewa Made Indra mengaku telah menghubungi langsung Bupati setempat untuk menanyakan hal yang sebenarnya terjadi. Hasilnya Bupati Bangli menyampaikan bahwa penyebab utama transmisi lokal di satu banjar tersebut tidak lain karena mereka kontak terhadap pasien positif terlebih dahulu yakni PMI yang pulang dan melakukan karantina mandiri di rumah.
“Karena dia tanpa gejala, tidak ada indikasi terinfeksi COVID. Maka dia berinteraksi biasanya dengan keluarganya. Kemudian satu banjar itu, di Banjar Selokadan itu delapan orang terinfeksi,” terangnya.
Begitu juga kasus penambahan positif yang terjadi di Kabupaten Karangasem. Dari kasus ini, maka pihaknya mengambil kesimpulan bahwa arahan-arahan yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemerintah Kabupaten Kota belum dilaksanakan dengan baik di lapangan.
“Kalau saja warga masyarakat kita, kalau saja PMI yang pulang dari luar negeri mengikuti arahan pemerintah dengan baik untuk melakukan karantina mandiri di rumah dengan menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Tidak mengadakan kontak dekat dengan yang lain, pasti kasus ini tidak akan terjadi,” jelasnya.