Tak Kenakan Kebaya, Siswi di Klungkung Mengaku Dianiaya Kepala Sekolah

Klungkung, IDN Times - NKP (19), seorang siswi sekolah swasta di Klungkung, melaporkan kepala sekolahnya berinisial GMS (54) ke pihak berwajib, Kamis (9/5) lalu. Hal ini lantaran NKP merasa menjadi korban penganiayaan. Ia mengaku diperlakukan kasar oleh sang kepala sekolah hingga bibirnya berdarah. Semua dipicu karena siswi tersebut tidak mengenakan kebaya.
1. Kejadian berawal saat upacara pelepasan siswa. Ia tidak mengenakan kebaya, melainkan seragam seperti siswa cowok
NKP dikenal sebagai siswa kelas XII jurusan Bahasa. Berbeda dari teman-temannya, ia dikenal sebagai cewek tomboi. Penganiayaan bermula saat acara pelepasan siswa kelas XII di sekolahnya. Para siswinya diharuskan mengenakan pakaian nasional berupa kebaya. Namun NKP justru memakai seragam selayaknya siswa laki-laki, yaitu seragam kemeja putih dan celana panjang.
"Saya tidak bisa ke salon. Rambut saya pendek tidak biasa disanggul. Kalau dipakai spray, saya juga pusing," ujar NKP saat ditemui di kediamannya, Jumat (10/5).
Karena hal itu, NKP diminta keluar dari barisan acara pelepasan oleh guru matematikanya. Tepat di depan ruang Tata Usaha (TU), adu mulut terjadi di antara keduanya.
"Nada guru saya itu tinggi, saya juga sempat berdebat di depan ruang TU dengan dia (Guru matematika)," ungkap NKP.