RSUD Singasana (Dok.IDN Times/Humas RSUD Singasana)
Salah satu layanan PDP HIV/AIDS yang baru saja terbentuk di Tabanan adalah layanan VCT Srikandi yang terbentuk Juli tahun 2022. Selama satu tahun berjalan, VCT Srikandi mendapatkan enam pasien positif HIV dimana dua pasien dirujuk ke VCT Pelangi RSUD Tabanan sementara dua pasien lagi dirujuk ke RSUP Sanglah.
"Alasan dirujuk karena permasalahan jenis obat ARV dan pemeriksaan penunjang yang belum dimiliki pihak VCT Srikandi," jelas koordinator VCT Srikandi RSUD Singasana, Made Nopriantha.
Dengan dirujuknya empat pasien HIV, maka hingga saat ini VCT Srikandi memberikan terapi ARV bagi dua pasien HIV. Menurut Nopriantha, kasus positif biasanya didapatkan dari bidang penyakit lain yang merujuk ke VCT Srikandi karena adanya kecurigaan meliputi gejala yang mengarah ke HIV.
Selain tes HIV dilakukan pada populasi kunci, ada juga masyarakat yang datang dengan kesadaran sendiri untuk menjalani tes HIV. "Selama setahun ini, ada 20 orang yang datang untuk melakukan tes pemeriksaan HIV dengan kesadaran sendiri. Namun mereka ini bukan datang karena memiliki faktor resiko tetapi datang karena untuk mendapatkan surat kesehatan sebagai syarat mendapatkan pekerjaan," jelas Nopriantha.