Tabanan, IDN Times - Pada tahun 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan membuat program Trans Serasi. Program ini menyediakan layanan transportasi antar jemput gratis untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dengan layanan tersebut, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas terhadap pelajar akan menurun. Selain itu, orangtua murid juga terbantu, mereka tidak perlu khawatir untuk mengantar dan menjemput anaknya.
Namun sejak pandemik COVID-19 program tersebut tidak berjalan karena semua murid belajar dari rumah. Pada tahun 2022 ini, meskipun ada rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Pemkab Tabanan tetap tidak menyediakan anggaran untuk program Trans Serasi.
Apakah ada solusi bagi masyarakat yang tetap berharap mendapatkan pelayanan ini?