Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-13 at 12.58.11.jpeg
Ilustrasi anjing. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Memelihara hewan adalah komitmen. Ketika hewan peliharaan sakit, jangan sesekali berpikir untuk menelantarkan mereka. Koordinator Program Sterilisasi Bali Animal Welfare Association (Bawa), Gusti Ngurah Bagus, menyayangkan warga yang terbiasa membuang hewan peliharaan, khususnya anjing, mereka ke jalanan.

“Tolong jangan sekali-sekali berpikir untuk membuang anjing karena itu akan membuat masalah baru lagi,” kata Bagus kepada IDN Times, pada Sabtu (12/7/2025).

Bagus memaparkan, masalah baru yang dia maksud adalah potensi adanya penularan rabies. Jika dibandingkan dengan hewan peliharaan lainnya seperti kucing, anjing memiliki masa reproduksi lebih cepat. Penelantaran hewan akan berdampak pada populasi tak terkendali, termasuk potensi penyakitnya. Bagus menyarankan, jika tak sanggup memelihara anak-anak anjing, pemilik anabul dapat melakukan steril pada anjing maupun anabul mereka.

1. Pemilik anabul harus perhatikan kondisi kesehatan anjing sebelum steril

Anjing lokal peliharaan warga Kota Denpasar setelah proses sterilisasi. (IDN Times/Yuko Utami)

Bagus mengatakan, ada beberapa hal yang jadi perhatian pemilik anabul sebelum proses steril. Misalnya, anabul harus puasa minimal 8 jam dari waktu operasi yang ditentukan. Puasa itu bertujuan untuk mencegah anjing muntah-muntah saat proses bius. 

Memastikan anjing dalam kondisi sehat, dan minimal batas waktu sterilnya dimulai pada usia 4 bulan maksimal 8 tahun.

Kemudian untuk induk anjing yang memiliki anak, pastikan anaknya sudah bisa makan dan tidak terikat dengan susu. Sebab induk tidak dapat menyusui lagi dan beranak pinak pascasteril.

2. Vaksinasi rabies secara repetitif

Seorang anak memotret anjingnya saat antre daftar vaksin. (IDN Times/Yuko Utami)

Pemilik anabul wajib memerhatikan vaksinasi secara rutin dan berulang atau repetitif. Vaksinasi ini secara umum berupa vaksin untuk mencegah rabies. Bagus mengatakan, semua anabul baik anjing, kucing maupun kera itu wajib divaksin minimal satu kali dalam setahun.

“Nah, jadi dengan satu kali setahun itu (tujuannya) untuk meningkatkan atau menjaga imunitas tubuh itu agar tetap terjaga dari penyakit,” ujarnya.

3. Warga dapat memanfaatkan program vaksinasi gratis

Anabul vaksin gratis di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. (IDN Times/Yuko Utami)

Bagus melanjutkan, warga Bali dapat memanfaatkan berbagai program vaksinasi gratis untuk anabul mereka. Biasanya program vaksinasi gratis ini dilaksanakan Dinas Pertanian di setiap wilayah kota/kabupaten.

Selain vaksinasi, ada cek kesehatan gratis sebagai pengecekan awal jika ada penyakit tertentu. Anabul dapat penanganan langsung dalam program ini apabila penyakitnya ringan. Seperti luka-luka, penyakit kulit, dan obat cacing.

“Kalau lebih dari itu, kita rekomendasikan untuk menghubungi praktik dokter hewan terdekat,” ucap Bagus.

Editorial Team