Buleleng, IDN Times – Setiap pagi di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, tumpukan sampah rumah tangga tak lagi menumpuk seperti dulu. Kini, sampah yang diangkut dari rumah warga hanya membutuhkan satu truk per hari. Padahal, sebelum tahun 2023, jumlahnya bisa mencapai dua hingga tiga truk. Perubahan besar ini lahir dari disiplin, aturan tegas, serta dukungan nyata dari berbagai pihak—termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program BRI Peduli.
Kepala Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada, masih ingat betul bagaimana persoalan sampah menjadi isu krusial di desanya yang berbatasan langsung dengan pesisir Singaraja. “Dulu sebelum memiliki sistem tata kelola, setiap hari sampah campuran yang diangkut ke TPS bisa 2–3 truk. Setelah tata kelola berjalan baik, kami bisa mengurangi 60–70 persen. Kini hanya 1 truk per hari,” jelasnya, Selasa (18/9/2025), melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
Melalui program CSR BRI Peduli, desa ini menerima bantuan satu unit mobil pick-up untuk pengangkutan, mesin pencacah kotoran hewan (kohe), dan dua set alat selam untuk mendukung konservasi terumbu karang. Armada mengaku bantuan tersebut sangat membantu kerja TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) Baktiseraga yang sejak 2023 konsisten mengelola sampah dari sumbernya.
“Terima kasih pada BRI, karena kini kami punya sistem tata kelola berbasis sumber, mulai dari pengangkutan hingga pemrosesan,” katanya.