Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok.IDN Times/Istimewa

Tabanan, IDN Times – Beredar formulir C1 yang berisi perhitungan suara menggelembung di TPS 005 Desa Apuan, Kecamatan Baturiti. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan, I Putu Gede Weda Subawa, mengatakan telah dilakukan revisi, Senin (22/4) lalu.

1. Ada perbedaan jumlah suara sah dengan suara yang diperoleh pasangan capre-cawapres

Dok.IDN Times/Istimewa

Formulir C1 dari TPS 005 Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang beredar di WhatsApp itu berisi kesalahan hitung suara calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-cawapres). Pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 mendapatkan 119 suara dan pasangan nomor urut 02 mendapatkan 33 suara.

Namun jumlah suara yang sah justru mencapai 224 suara, dan suara tidak sah ada enam suara. Kalau ditotal menjadi 230 surat suara.

Sementara jika jumlah suara yang diraih oleh kandidat capres-cawapres ditambah suara tidak sah itu ditotal, maka jumlahnya hanya sebesar 158 suara.

“Sudah direvisi dan disaksikan oleh kedua saksi calon,” Ketua KPU Tabanan, I Putu Gede Weda Subawa, Rabu (24/4).

Apa saja yang mereka revisi? Setelah dilakukan penghitungan, pengecekan dan lainnya di hadapan para saksi, petugas akhirnya merevisi raihan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 menjadi 191 suara. Sehingga total suara sah menjadi 244 suara.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Baturiti, Ni Putu Yenny Eka Pratiwi, saat dikonfirmasi menyebutkan memang ada persoalan di TPS 005.

“Ada masalah terkait formulir, tapi saya masih rapat pleno. Nanti saya hubungi,” katanya yang mengaku sedang rapat pleno.

2. Tapi apakah ini disengaja?

Dok.IDN Times/Istimewa

Ketua KPU Tabanan, I Putu Gede Weda Subawa, mengatakan jika ada yang terjadi kesalahan pada perhitungan suara tingkat desa, akan dilakukan koreksi di tingkat kecamatan.

“Untuk koreksi, formulir C1 plano sebagai acuannya,” ujarnya.

Ia menyebut, kesalahan dalam memasukkan jumlah angka sangat mungkin terjadi karena proses penghitungan suara dilakukan cukup banyak, yaitu menghitung lima jenis surat suara.

“Anggota capek dan mengantuk itu biasa, tapi apakah sengaja? Ini yang kami belum tahu,” ujarnya.

Kesalahan yang disengaja bisa saja terjadi seperti kasus Ketua KPPS di TPS 29 Desa Delod Peken yang merusak surat suara sah.

3. "Semuanya capek bahkan begadang mulai tanggal 10 April saat menata gudang"

Dok.IDN Times/Istimewa

Proses panjang dan melelahkan dari tahapan Pemilu serentak membuat penyelenggara kewalahan, bahkan hingga meninggal. KPU Tabanan lantas melakukan pengecekan kesehatan untuk mengantisipasi hal tersebut.

“Dinas Kesehatan lakukan pemeriksaan tensi dan pemberian vitamin,” kata Ketua KPU Tabanan, I Putu Gede Weda Subawa.

Cek kesehatan dilakukan Rabu (24/4) lalu di kantor KPU Tabanan, dan diikuti oleh para staf kantor KPU Tabanan. “Semuanya capek bahkan begadang mulai tanggal 10 April saat menata gudang. Banyak yang flu dan pilek, biar bisa bertahan,” ujarnya.

Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan kepada petugas PPK saat melakukan pleno di kantor camat. Pemeriksaan kesehatan para petugas PPK ini dilakukan Puskesmas di Kecamatan masing-masing.

“Ini dilakukan di seluruh Indonesia. Seruan dari Menteri Kesehatan,” imbuhnya.

Editorial Team