Suami Bunuh Diri Setelah Tembak Istri di Denpasar

Denpasar, IDN Times – Seorang perempuan bernama Ketut Santi (38) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Selasa (5/9/2023) malam. Ia mengalami tujuh luka tembak senapan angin dari suaminya, Wayan Agus Yutayasa (38). Setelah menembak istrinya, sang suami ditemukan bunuh diri di rumahnya, Jalan Ahmad Yani Utara, Kelurahan Peguyangan, Kota Denpasar.
NB: Trigger warning! Artikel ini memuat kronologi yang dapat mengganggu kenyamanan, reaksi mental dan fisik. Mohon kebijaksanaan pembaca.
1.Tetangga korban mengaku mendengar suara tembakan, dan tidak berani mendekat

Kapolsek Denpasar Utara, Iptu Putu Carlos Dolesgit, menyebutkan seorang saksi yang bersebelahan dengan rumah korban mengatakan mendengar suara tembakan, yang diperkirakan senapan angin sekitar pukul 21.00 Wita. Bunyi tembakan itu terdengar empat kali.
Lalu ada saksi lain yang dihubungi oleh kepala lingkungan (kaling), dan melaporkan anak korban sedang meminta tolong di toko sebelah rumahnya (rumah saksi lain). Kaling tersebut juga mengatakan, bahwa ibunya telah ditembak oleh ayahnya. Namun saksi tidak berani masuk ke dalam rumah korban.
“Saksi datang ke TKP (tempat kejadian perkara), tapi tidak berani masuk,” ungkapnya, Selasa (6/9/2023).
Dari informasi yang didapatkan, pelaku baru pulang kerja dan terlibat pertengkaran dengan korban. Lalu pelaku mengambil senapan angin, dan menembak korban.
2.Korban mengalami tujuh luka tembak, terbanyak di punggung

Anak korban berlari ke jalan setelah kejadian, dan berhenti di utara rumahnya untuk meminta bantuan pedagang buah. Ia menyampaikan ibunya ditembak oleh ayahnya menggunakan senapan angin. Kejadian tersebut dilaporkan ke pihak berwajib, dan korban ditemukan dalam kondisi terluka.
Korban berhasil diselamatkan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya. Tak lama kemudian, korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar, dan saat ini dirawat di instalai gawat darurat (IGD). Pihak kepolisian mengungkap sejumlah luka yang dialami korban, di antaranya luka tembak satu titik di pelipis kanan, luka tembak lima titik di punggung, luka tembak satu titik di lengan kiri, dan luka robek pada tangan.
“Sementara korban didiagnosa multipel rescue,” kata Carlos.
3.Pelaku ditemukan gantung diri di jemuran baju

Setelah menyelamatkan korban, petugas menyisir keberadaan pelaku. Pelaku ditemukan di belakang rumahnya dalam posisi gantung diri sekitar pukul 23.40 Wita.
“Pelaku ini tidak ada di tempat,” terang Carlos.
ia menyebutkan, korban dan pelaku telah melaksanakan upacara pernikahan secara adat pada Juni 2023 lalu, tapi belum memiliki akta nikah. Korban juga belum masuk ke dalam kartu keluarga (KK) pelaku.
“Diduga karena masalah ekonomi, dan keluarga. Sehingga terjadi pertengkaran korban dengan pelaku, lalu terjadi penganiayaan dan pelaku gantung diri,” ungkapnya.
4. Masyarakat yang membutuhkan bantuan masalah kesehatan jiwa, disarankan untuk menghubungi profesional

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
- RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
- RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
- RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
- RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
- RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444.
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.
- Jangan Bunuh Diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
- Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
- Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Telp. 021-8514389 Website: http://www.skizofrenia.org/
- LSM Jangan Bunuh Diri || Telp 021-0696 9293.