Denpasar, IDN Times - Penanganan stunting pada sejumlah daerah rentan di Bali, berlangsung dengan kolaborasi pentaheliks. Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, mengatakan penanganan stunting secara pentaheliks butuh untuk memastikan intervensi spesifik dan sensitif.
Kemendukbangga/BKKBNbergerak pada intervensi sensitif dengan memberikan edukasi dan konseling sesuai siklus hidup, terutama pencegahan dari hulu sejak remaja. Termasuk masa pra-konsepsi (calon pengantin), ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi 0-2 tahun (1000 HPK hari pertama kehidupan).
“Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dengan perencanaan kehidupan berkeluarga,” kata Sukardiasih kepada IDN Times, Senin (21/7/2025).