SPMB di Tabanan Bermasalah, Tidak Bisa Upload Persyaratan

Tabanan, IDN Times - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 tingkat sekolah menengah atas (SMA) mulai digelar, Senin (30/6/2025). Satu di antaranta SMAN 1 Tabanan. Meskipun pendaftaran untuk SPMB dilaksanakan online, namun SMAN 1 Tabanan tetap membuka layanan bantuan pendaftaran di sekolah. Layanan ini hanya untuk pendaftar yang mengalami permasalahan saat mendaftar online.
Ketua Panitia SPMB SMAN 1 Tabanan, Ni Putu Sutariani, mengatakan pada hari pertama SPMB digelar, sudah banyak calon siswa yang mendatangi sekolah untuk dibantu pendaftarannya.
"Keluhan dari mereka rata-rata sama. Tidak bisa upload file persyaratan pendaftaran karena ukurannya tidak sesuai," ujarnya, Senin (30/6/2025).
1. Layanan bantuan pendaftaran dibuka hingga sore hari

Sutariani menambahkan, pada hari pertama pelaksanaan SPMB, terpantau sistem masih aman dan tidak mengalami crash. Namun banyak yang mengeluhkan tidak bisa mengupload persyaratan secara online.
"Bagi yang memiliki masalah ini kami arahkan ke SMAN 1 Tabanan untuk dibantu," ujarnya.
Anggota OSIS SMAN 1 Tabanan tampak ikut membantu para calon siswa yang datang. Mereka membantu melakukan scan syarat-syarat yang diperlukan, yang nantinya di-upload ke sistem pendaftaran online.
"Anggota OSIS membantu scan saja. Nanti untuk pendaftaran dibantu panitia," kata Sutariani.
Layanan bantuan ini dibuka dari jam 08.00 hingga 16.00 Wita tanggal 30 Juni 2025 hingga 4 Juli 2025. Sementara di hari terakhir pendaftaran SPMB, layanan bantuan ini dibuka hingga pukul 18.00 Wita. Meski begitu, pendaftaran online tetap 24 jam.
2. SMAN 1 Tabanan membuka 12 rombel

Untuk penerimaan murid baru tahun 2025 ini, menurut Sutariani, SMAN 1 Tabanan membuka 12 rombel. Satu rombel berisi 36 orang. Sehingga total siswa yang akan diterima adalah 432 orang. Namun untuk pendaftaran, pihaknya menerima sebanyak-banyaknya.
"Nanti sistem yang menentukan perankingannya. Pengumuman penerimaan siswa itu 12 Juli 2025," ujarnya.
Saat ini calon siswa yang hendak mendaftar bisa memilih minimal tiga sekolah. Sehingga jika pilihan pertama tidak lulus, masih ada pilihan kedua, ketiga , dan seterusnya. satu yang dilihat adalah nilai rapor untuk empat nilai mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Selain itu, pendaftar juga dilihat dari domisili dan prestasi.
"Untuk prestasi kami punya kouta bagi siswa yang dulunya menjabat sebagai Ketua Osis maupun ketua di kegiatan Pramuka," kata Sutariani.
3. Calon siswa berharap bisa masuk ke sekolah pilihan pertama

Calon siswa yang mengalami kendala saat mendaftar online adalah Adisti. Siswi asal Desa Bengkel, Kecamatan Kediri ini datang ditemani sang ibu. Ia datang ke layanan bantuan di SMAN 1 Tabanan karena tidak bisa meng-upload file.
"Tidak bisa upload file dari pagi. Sehingga datang ke sini," katanya.
Adisti merupakan lulusan SMP 2 Kediri. Ia memilih SMAN 1 Tabanan sebagai pilihan pertamanya melalui jalur domisili dan nilai rapor. Ia berharap bisa diterima di sekolah pilihan petamanya tersebut.