Denpasar, IDN Times – Pengurus Majelis Desa Adat Provinsi Bali Bidang Tempat dan Kawasan Suci, I Made Bakti Wiyasa menceritakan kesaksiannya mengunjungi sejumlah situs budaya kuno di Bali yang kini sudah rata dengan tanah. Dari catatan kecilnya yang ia bagikan kepada IDN Times, terungkap bahwa sejumlah situs sempat hampir hilang sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.
Hanya saja ia tidak berkenan menyebutkan daftar situs-situs tersebut. Namun menurutnya, Bali sejak beberapa waktu lalu bahkan masih hingga kini cukup sibuk menghancurkan situs-situs leluhurnya sendiri. Artinya, menghancurkan diri sendiri atas nama perbaikan.
“Cukup riskan menyebutkannya karena sebuah kesadaran dan keyakinan bisa masuk pada titik bias nantinya. Keberadaan situs ini ada di pinggir sungai, hutan desa, di desa, juga di persawahan, pinggiran danau, dan laut,” tegas Bakti yang juga perupa ini pada Sabtu (15/8/2020).