"Les is More" KEMBALI20 yang dilakukan secara digital sukses digelar selama sebelas hari (Dok.IDN Times/UWRF)
Deretan program KEMBALI20 pada pekan kedua semakin beragam. Pada Jumat (6/11/2020), penonton dapat menikmati sesi Main Program: Art as Hope During A Crisis. Menampilkan pelukis Bali dengan gaya Kamasan, Mangku Muriati dan ilustrator profesional Bali, Monez. Keduanya berbagi cerita bagaimana pandemik telah memengaruhi dan menginspirasi proses kreatif mereka.
Di hari yang sama juga, Main Program: James Oseland: In the Search of Cradle of Flavour membagikan kisah perjalanannya dalam pencarian restoran, kios di pinggir jalan, dan masakan rumahan terbaik di dunia. James Oseland merupakan jurnalis kuliner sekaligus penulis buku masak.
Sementara pada Sabtu (7/11/2020), ditampilkan tayangan pentingnya cerita dan seni dalam pembangunan perdamaian oleh konsultan untuk Girls Opportunity Alliance and Leaders: Asia Pasific Program dari Obama Foundation, Maya Soetoro-Ng.
KEMBALI20 juga menghadirkan penulis trilogi terlaris Crazy Rich Asians, Kevin Kwan, yang mengulas buku terbarunya Sex and Vanity. Penonton juga diajak untuk menjelajahi industri kreatif yang berkembang pesat di Indonesia serta mempelajari bagaimana berinvestasi di dalamnya dapat mendukung generasi muda bangsa selama masa krisis. Hal tersebut disampaikan oleh brand activist atau pegiat perubahan sosial di dalam bisnis sekaligus produser film, Handoko Hendroyono dalam sesi Investing in Indonesia’s Creative Industries.
Pada hari terakhir festival Minggu (8/11/2020), penonton disuguhi 40 tahun perjalanan musik, buku, dan bagaimana isolasi telah memengaruhi kreativitas. Materi ini dibawakan oleh David Byrne, vokalis, penulis, dan pembuat film Talking Heads dalam Main Program: American Utopia.