Denpasar, IDN Times - Singapore Airlines dan SilkAir telah mengurangi layanan penerbangan di seluruh dunia akibat wabah Covid-19 atau virus corona. Ada sejumlah layanan penerbangan yang dikurangi, termasuk Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Balikpapan.
Pengurangan layanan penerbangan Singapore Airlines dan SilkAir ini diungkap di akun resmi Facebook Singaporeair, pada tanggal 18 Februari 2020. Berikut ini selengkapnya:
Melalui pernyataan resmi pihak Singapore Airlines di Facebook tersebut, pihaknya terus memantau situasi dan melakukan penyesuaian lebih lanjut jika diperlukan. Pelanggan yang terlanjur membeli tiket akan diakomodasi ulang ke penerbangan lain.
Termasuk para pelanggan yang telah memesan tiket melalui agen perjalanan, supaya menghubungi agen tersebut untuk mendapatkan bantuan. Begitu pula pelanggan yang memesan langsung melalui situs resmi Singapore Airlines, diminta untuk menghubungi tim reservasi di nomor (+ 65) 6223-8888.
Melalui pernyataan di Facebook itu pula, Singapore Airlines dan SilkAir meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.
Dari data di atas terlihat, SilkAir dengan nomor penerbangan MI134 tujuan Singapura-Balikpapan mengurangi penerbangannya tanggal 18 Mei 2020.
Data tersebut menjelaskan, layanan penerbangan SilkAir dengan nomor penerbangan MI196 tujuan Singapura-Bandung dikurangi antara tanggal 7 April, 14 April, 21 April, 28 April, 5 Mei, dan 12 Mei. Hal ini juga berlaku sebaliknya dengan tanggal yang sama.
Sedangkan layanan penerbangan SilkAir nomor penerbangan MI188 mulai dikurangi dari tanggal 24 April 2020. Begitu juga sebaliknya dengan rute dan tanggal yang sama.
Singapore Airlines mulai memberlakukan kebijakan pengurangan penerbangan tujuan Singapura-Jakarta dan sebaliknya sejak tanggal 3 Maret. Sedangkan SilkAir tujuan Surabaya-Singapura mulai diberlakukan pada tanggal 11 dan 18 Maret.
Kebijakan ini bukan berarti Pemerintah Singapura melarang penerbangan ke Indonesia. Melainkan maskapai mengurangi frekuensi penerbangan karena jumlah penumpang menurun drastis. Hal ini diungkap oleh Kedutaan Besar (Dubes) Singapura, Anil Kumar Nayar.
"Pesawat tentu memilih untuk tidak terbang kalau penumpang kosong atau sedikit sekali," kata Dubes Anil kepada IDN Times, Senin (2/3).