Denpasar, IDN Times - Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar pernah menjelaskan terkait potensi maksimum gempa di selatan Bali, yaitu segmen megathrust Sumba M8.5 dan segmen megathrust Jawa Timur M8.7. Hal itu memang tidak bisa disepelekan. Mitigasi gempa dan tsunami sangat diperlukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, menyatakan jumlah sirine tsunami di Provinsi Bali jauh dari ideal, Senin (20/10/2020) lalu. Idealnya, harus ada 34 unit sirine tsunami yang mengelilingi Pulau Bali. Tetapi baru memiliki sembilan unit sirine. Itupun satu unitnya dalam kondisi rusak.
“Kita baru memiliki sembilan (Sirine). Sembilan itu, satu kondisinya rusak yang di Tanjung Benoa. Sedang proses perbaikan. Perbaikan pun itu agak susah. Karena barangnya itu barang lama hasil bantuan dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) pusat. Rupanya itu bantuan dari luar negeri. Spare part-nya sudah tidak ada,” ungkapnya.