Sempat Mengungsi, 9 KK di Lereng Gunung Agung Sudah Kembali ke Rumah

Karangasem, IDN Times - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem mengalami erupsi sebanyak dua kali, Minggu (21/4) kemarin. Akibatnya, ada sekitar 9 kepala keluarga yang terdiri dari 32 warga yang mengungsi.
1. Warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, hanya dua lansia yang masih bertahan di rumah kerabatnya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Rentin, mengatakan warga tersebut berasal dari Dusun Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Mereka mengungsi ke Dusun Lusuh Kangin, Desa Pering Sari.
Siang ini, setelah kondisi Gunung Agung tenang, 30 warga tersebut sudah dilaporkan kembali ke rumahnya masing-masing. Namun masih ada dua lansia yang menempati rumah kerabatnya.
"Laporan pagi ini lewat Radio Pasebaya, masyarakat sudah kembali, hanya dua orang lansia yang masih tinggal, itupun tinggal di rumah keluarga atau kerabatnya di Dusun Lusuh Kangin. Tercatat data pergeseran warga (Mengungsi) tadi malam pasca erupsi Gunung Agung. Artinya pagi ini kondisi aman dan kondusif pasca erupsi kemarin," kata Rentin, Senin (22/4) siang.
2. Puluhan masker disebarkan kepada masyarakat sekitar Gunung Agung
Ia melanjutkan, pihaknya kini bergerak untuk memastikan masker mencukupi bagi warga. Selain itu, pihaknya juga menambah sebanyak 50 ribu buah untuk disebarkan kepada masyarakat sekitar Gunung Agung.
"Kami juga mengecek dan memastikan stok masker di kantong-kantong masyarakat jumlahnya cukup dan memadai, misalnya di kantor desa, sekolah, puskesmas dan lain-lain," lanjut dia.
3. Warga juga diharapkan tidak percaya hoaks atau kabar bohong tentang Gunung Agung
Terkait aktivitas Gunung Agung, BPBD mengimbau setiap warga untuk menyediakan masker di rumahnya masing-masing. Selain itu, juga membawa masker jika bepergian.
"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tingkatkan kesiapsiagaan, lengkapi diri minimal dengan masker jika beraktivitas, jika tiba-tiba erupsi terjadi kita sudah siap," imbaunya.
Selain itu, warga juga diharapkan tidak percaya hoaks atau kabar bohong tentang Gunung Agung. Harapannya, selalu percaya informasi resmi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi.