Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Selisih 5 Poin, Undip Singkirkan ITB di Liga Debat Mahasiswa IDN Times

Debat UNDIP dan ITB dalam Liga Debat Mahasiswa IDN Times 2025 (IDN Times/screenshot)
Debat UNDIP dan ITB dalam Liga Debat Mahasiswa IDN Times 2025 (IDN Times/screenshot)
Intinya sih...
  • Tim Undip meraih skor tertinggi dalam debat Liga Debat Mahasiswa IDN Times 2025 dengan perolehan skor 240, unggul 5 poin dari Tim ITB yang meraih skor 235.
  • Debat dengan mosi Perlindungan Biodiversitas Harus Menjadi Prioritas Utama dalam Kebijakan Perubahan Iklim Indonesia menegangkan bagi tim Undip karena lawan mereka adalah ITB.
  • Panelis Prigi Arisandi menguji pandangan kedua tim dengan dua pilihan relevan dengan mosi, yakni merubah perilaku manusia atau melindungi biodiversiti sebagai prioritas utama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

IDN Times - Tim mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) berhasil meraih skor tertinggi saat debat melawan Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam Liga Debat Mahasiswa IDN Times 2025 babak perempat final, Selasa (27/5/2025).

Panelis perwakilan dari IDN Times, Dhana Kencana mengatakan, Undip unggul 5 poin yakni dengan perolehan skor 240, sedangkan Tim ITB meraih skor 235.

"Baik tim pro maupun kontra kuat, dari sisi materi cukup sengit. Kami menilai beragam aspek lainnya termasuk juga kekompakan tim, komunikasi, koordinasi atau penyampaiannya," ungkapnya.

1. Perwakilan Undip sempat minder dengan keilmuan ITB soal lingkungan

ilustrasi hutan di serbia (commons.wikimedia.org/Viktorija Jovanonvic)
ilustrasi hutan di serbia (commons.wikimedia.org/Viktorija Jovanonvic)

Perwakilan Tim Pro dari Universitas Diponegoro (Undip), Ilman Nurfathan mengatakan bahwa debat dengan mosi Perlindungan Biodiversitas Harus Menjadi Prioritas Utama dalam Kebijakan Perubahan Iklim Indonesia itu cukup menegangkan bagi timnya karena lawan mereka adalah ITB. Secara rumpun keilmuan, dia menilai ITB lebih banyak berkelindan dengan keilmuan tentang lingkungan.

"Sehingga kami amat sangat mempersiapkan diri. Keunggulan ITB terletak pada aspek kekayaan istilah dan bahasa keilmuan yang relevan dengan mosi," kata Ilman.

Dalam mempersiapkan diri di Liga Debat Mahasiswa IDN Times 2025 tersebut, timnya hanya memiliki waktu sebulan untuk membangun kekompakan. Ia berharap ke depan semoga Undip bisa menjadi juara dan penyelenggaraan lomba debat IDN Times.

2. Penting melindungi biodiversity untuk melindungi manusia

Pemantauan satwa.
Pemantauan satwa.

Salah satu panelis Prigi Arisandi yang juga pendiri Ecological Observation and Wetlands (Ecoton), kemudian menguji pandangan kedua tim tersebut dengan dua pilihan yang relevan dengan mosi. Dalam debat kali ini ada dua komponen yang ia garis bawahi diantaranya perilaku manusia dan ancaman terhadap biodiversitas.

"Pilihan pertama adalah saya akan merubah perilaku manusia sebagai sumber dari kerusakan lingkungan yang menyebabkan percepatan perubahan iklim. Kedua, saya akan melindungi biodiversiti yang secara nyata akan bisa melindungi manusia dari dampak perubahan iklim. Mana yang penting dan menjadi prioritas?" tanya Prigi.

Dari sisi tim pro, Ilman Nurfathan mengatakan, dengan tegas pihaknya mendukung perlindungan biodiversitas, dengan alasan berbagi fakta yang ia telah ungkap disesi debat menunjukkan bahwa biodiversitas yang hadir sangat berdampak bagi lingkungan kedepannya.

"Kami sangat mendukung bagaimana perlindungan biodiversitas dari sega bencana alam, dari segala krisis iklim yang terjadi pada hari ini, dan karbon yang semakin meningkat," terangnya.

3. Perilaku manusia perlu berubah untuk mencegah kerusakan lingkungan

Hutan hujan tropis Indonesia (pexels.com/Vincent M.A. Janssen)
Hutan hujan tropis Indonesia (pexels.com/Vincent M.A. Janssen)

Sedangkan dari sisi tim kontra lebih cenderung memprioritaskan pilihan "saya akan merubah perilaku manusia sebagai sumber dari kerusakan lingkungan yang menyebabkan percepatan perubahan iklim".

Menurut Ahza Asadel Hananda Putra, tidak ada pilihan yang lebih tepat selain merubah perilaku manusia yang menjadi sumber kerusakan iklim. Pendapat ini ia perkuat dengan fakta banyaknya peraturan untuk melindungi biodiversitas namun sampai saat ini kerusakan biodiversitas tetap terjadi.

"Kenapa kerusakan alam terus berlanjut?" tanyanya.

Ditambahkan oleh Krisna Nur Wahidin bahwa pentingnya merubah perilku manusia tidak lain karena manusia merupakan makhluk yang bisa berfikir, dan tindakannya bisa dibatasi. Jika ini berhasil dilakukan maka akan terjadi efek domino terhadap penanganan biodiversitasnya.

"Perilaku manusia itu penting," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us