Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas Dinas Damkartan mengevakuasi ular piton di Desa Labasari, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu (2/2/2025). (Dok.Humas Dinas Damkartan)
Petugas Dinas Damkartan mengevakuasi ular piton di Desa Labasari, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu (2/2/2025). (Dok.Humas Dinas Damkartan)

Karangasem, IDN Times - Kasus ular masuk rumah dan pekarangan warga mengalami peningkatan di Kabupaten Karangasem. Terhitung tanggal 1 Januari sampai 2 Februari 2025, terdapat belasan kasus yang sudah dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Karangasem.

Tidak ada korban jiwa dan luka. Hanya beberapa ekor ternak warga hilang dimakan ular. Pemilik rumah dan pekarangan mengaku khawatir dan takut.

1. Total ada 19 kasus dalam sebulan

Petugas Dinas Damkartan mengevakuasi ular piton di Desa Labasari, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu (2/2/2025). (Dok.Humas Dinas Damkartan)

Kepala Dinas Damkartan Karangasem, I Made Agus Budiasa, mengatakan kasus ular masuk rumah dan pekarangan mencapai 19 kasus yang tersebar di beberapa Kecamatan yaitu Bebandem, Abang, Selat, Rendang, dan Sidemen.

Terbaru, kata Budiasa, petugas damkartan mengevakuasi ular jenis Piton di Desa Labasari, Kecamatan Abang, Minggu (2/2/2025). Panjangnya sekitar 2 meter, dan ditemukan di atas atap bangunan.

"Pemilik rumah bernama Wayan Sukari. Jumlah jiwa yang tinggal di rumah itu sekitar sembilan orang. Petugas sudah mengevakuasinya," kata Budiasa.

2. Pemicunya karena musim hujan

Ilustrasi piton (pexels.com/ Diego Madrigal)

Budiasa berpendapat, banyaknya kasus ular masuk ke dalam rumah disebabkan oleh beberapa faktor. Satu di antaranya karena musim hujan. Itu berdasarkan pantauannya selama petugas Damkartan menangani kasus ini tiap tahun.

"Tiap musim hujan, pasti ditemukan kasus ular masuk rumah dan pekarangan," jelasnya.

Menurutnya, tanah yang menjadi sarangnya akan lembap dan basah saat musim hujan. Sehingga ular di sarang tersebut keluar untuk mencari tempat hangat sementara. Makanya banyak ular yang masuk ke dalam rumah warga.

"Biasanya sering terjadi di rumah yang berdekatan dengan kebun atau sawah," kata mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Karangasem ini.

3. Warga dihimbau waspada dan hati-hati

Ilustrasi hujan (pexels.com/Noelle Otto)

Budiasa mengimbau warga Karangasem untuk waspada dan berhati-hati, mengingat saat ini masih musim hujan. Pejabat asal Kecamatan Manggis meminta warga menutup pintu dan jendela saat keluar atau setiap hujan turun. Sehingga ular tidak bisa masuk rumah dan pekarangan. Terutama rumah yang berada di dekat kebun.

"Semua warga yang ada di Kabupaten Karangasem, terutama yang rumahnya dekat kebun, untuk waspada dan berhati-hati. Rumah yang dekat kebun berpotensi ditemukan ular," imbau Budiasa.

Editorial Team