Tempo gamelan pelan tapi kadang cepat, tak hanya menari, terkadang mereka berdialog dengan Bahasa Bali halus. Beberapa tokoh utamanya berdialog dengan Bahasa Kawi atau Jawa Kuno.
Mereka adalah para penari Gambuh yang serba bisa. Berdasarkan catatan sejarah Lontar Candra Sengkala, Gambuh tercipta dan tumbuh karena Raja Udayana yang menyukai seni tari Bali dan Jawa.
Pengaruh budaya Jawa dalam Gambuh erat kaitannya dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit. Migrasi elite Kerajaan Majapahit ke Bali pada abad ke-15, menghasilkan perpaduan budaya lewat sastra Jawa seperti cerita Panji. Cerita inilah menjadi inspirasi alur maupun karakter dalam Tari Gambuh. Lalu apa saja fakta tari lakon tertua di Bali ini? Ini selengkapnya.