Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Ayu Afria)
Wirajaya berjanji tidak akan menutup kasus pencurian puluhan penyu itu selama pelakunya belum ditangkap. Apakah penyu tersebut berpotensi dijual atau dipelihara, pihaknya juga belum bisa memastikan.
"Untuk dugaan, kita tahu penyu itu adalah salah satu binatang yang dilindungi. Potensi-potensi untuk dijual kan banyak sekali. Tapi kita tidak berani memastikan," ujarnya.
Ia telah koordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali untuk mengungkap kasus tersebut.
"Yang jelas memang ada kasus pencurian kita akui dan juga pelakunya terekam di CCTV. (Tapi) kita belum berani pastikan ini pelakunya dari luar apa tidak. Kita berusaha menemukan pelakunya dan sudah hampir sebulan berlalu, belum ada tanda-tanda," katanya.
Sementara itu Pengurus Konservasi Penyu Pantai Sindu, I Made Winarta (43), menceritakan saat kejadian itu dirinya datang ke area konservasi sekitar pukul 05.00 Wita. Begitu memeriksa kolam-kolam konservasi ternyata penyunya hilang. Karena merasa curiga, ia lantas memeriksa CCTV, dan ternyata benar ada seorang pria diduga pelaku, melompat pagar dari sisi timur dan masuk mengambil penyu. Dari rekaman CCTV itu diketahui pencurian dilakukan sekitar pukul 03.00 Wita.
"Yang hilang adalah sembilan ekor penyu ukuran dewasa dari berbagai jenis. Sisanya 15 ekor adalah bayi penyu atau tukik," ujarnya, Senin (21/10) lalu.