Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fashion
Fashion show di Bali Beach Hotel (IDN Times/Ayu Afria)

Intinya sih...

  • Desainer Debby Fauziyanto menyesuaikan busana Batik dengan iklim Bali menggunakan bahan ringan dan warna lembut agar diminati wisatawan.

  • Uluwatu Handmade Balinese Lace berharap renda khas Bali bisa populer seperti Batik dan dicintai generasi muda.

  • Wisatawan asing menyukai Batik bergaya santai dengan bahan dingin yang cocok untuk kegiatan di pantai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Denpasar, IDN Times - Batik memiliki makna yang sangat mendalam dalam warisan budaya Indonesia. Setiap pola dan motifnya menceritakan kisah yang mencerminkan keberagaman bangsa, keanggunan budaya keraton, serta pengaruh lintas budaya dari Tiongkok, India, dan Arab selama berabad-abad. Batik menjadi perwujudan sejati dari semangat Bhinneka Tunggal Ika, kesatuan dalam keberagaman. Nilai historis dan proses pembuatan Batik yang rumit menjadikannya salah satu warisan Indonesia yang paling berharga sehingga menjadikan Batik sebuah seni hidup yang patut dijaga, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Salah satu hotel di Sanur, Bali Beach Hotel bersama beberapa desainer sepakat menunjukkan pesona batik dalam dunia fashion yang ternyata cocok untuk semua kalangan. Belum lama ini kerja sama terwujud dengan sebuah trunk show yang memadukan kekuatan dan kelembutan perempuan Indonesia dengan keindahan alam pesisir Bali, Srikandi By The Sea. Terinspirasi dari sosok Srikandi, peragaan busana ini merefleksikan keberanian, keanggunan, dan semangat perempuan Indonesia masa kini melalui perpaduan harmonis antara tekstil tradisional, desain kontemporer, dan sentuhan estetika tropis Bali.

1. Fashion Batik di Bali disesuikan dengan iklim dan kebutuhan wisatawan

Fashion show di Bali Beach Hotel (IDN Times/Ayu Afria)

Desainer Debby Fauziyanto dengan brand Debz menghadirkan interpretasi modern terhadap warisan Indonesia melalui busana Resort Batik Kontemporer. Busana tersebut dirancang dengan siluet ringan dan anggun menggunakan bahan rayon dan katun. Setiap karyanya mencerminkan keanggunan abadi dan kekayaan budaya Indonesia. Debz telah menampilkan koleksinya di berbagai ajang mode bergengsi di Jakarta, Bali, Singapura, dan Australia.

"Pemilihan bahan disesuaikan dengan ikim di Bali. Khususnya foreigner, saya lebih prefer yang memang lebih cocok dari warna-warna yang gak terlalu bright, sedikit motif klasik, memakai pewarna alam," tuturnya.

Untuk sentuhan yang lebih mengena di pasar wisatawan, maka batik disulap menjadi fashion yang memiliki kesan sedikit seksi dan cocok untuk iklim di Bali. Pemilihan ini diungkapnya pada motif-motif tertentu tanpa menghilangkan esensi nilai budaya batik itu sendiri.

2. Lace Bali diharapkan bernasib sama seperti batik

Fashion show di Bali Beach Hotel (IDN Times/Ayu Afria)

Peragaan busana ini menampilkan koleksi eksklusif dari Uluwatu Handmade Balinese Lace, menampilkan koleksi memukau yang mencerminkan keindahan rumit dari seni renda buatan tangan khas Bali. Setiap rancangan memancarkan feminitas yang lembut dan keanggunan yang abadi, menggabungkan teknik tradisional pembuatan renda dengan siluet modern yang menonjolkan keanggunan. Desainer Uluwatu Handmade Balinese Lace, Yunita Harun, mengatakan lace lekat dengan budaya Bali sehingga ia berharap nantinya lace bernasib sama seperti batik.

"Kami gak mau punah. Kami mau istilahnya itu semua anak muda memakai lace, seperti batik. Membiasakan diri bangga dengan karya dari Bali," ujarnya.

3. Tamu hotel lebih berminat fashion Batik yang santai dan dingin

Fashion show di Bali Beach Hotel (IDN Times/Ayu Afria)

Director of Marketing Communications The Meru Sanur, Bali Beach Hotel The Heritage Collection Bali Beach Convention, Melody Siagian, mengatakan keterlibatan dua desainer dari Bali dalam acara tahunan tidak lain karena merupakan upaya pelestarian identitas Indonesia melalui fashion. Dua desainer diharapkan mampu memberikan gambaran bahwa Batik bukan sekedar fashion tradisional akan tetapi bisa masuk ke generasi muda. Koleksi Batik ini bisa didapatkan di Sarinah, Bali Beach Hotel.

"Batiknya modern, bisa dipakai tidak hanya pada acara khusus, tetapi bisa dipakai acara sehari-hari," terangnya.

Keberadaan fashion batik ini diungkapnya juga menarik perhatian tamu internasional yang menginap di hotel misalnya wisatawan Australia, Singapura, Eropa dan Korea. Kebanyakan para tamu berminat fashion Batik yang lebih santai sehingga bisa dipakai di pantai. "Mereka lebih suka batik yang bahannya dingin," tutupnya.

Editorial Team